Tuesday, May 14, 2019

Tips Persiapan Sebelum Interview

Banyak yang mengatakan kalau sekarang freshgraduate susah mendapatkan pekerjaan, peluangnya kecil, saingan banyak. Gaji rendah banget. Ada orang yang baru lulus S1 diberi tawaran kerja dengan gaji dibawah UMR. Bahkan ada yang sudah lulus lama tapi masih belum dapat pekerjaan. Mungkin, kamulah orang yang tepat untuk membaca tips di bawah.
Bagaimana sih kesan pertama kalian saat wawancara untuk yang pertama kalinya?
Deg-degan itu pasti banget ya.
Pada kesempatan kali ini, aku hanya ingin membagikan tips berdasarkan apa yang aku lakukan sebelum interview. Semoga bermanfaat.

Jadi, ini dia yang perlu disiapkan menurutku:

1. Sebelum interview, latihan dulu di rumah. Ya, di rumah aku latihan interview dengan nanya sendiri, jawab sendiri, ngomong sendiri. Jangan horror ya :p
Aku benar-benar cari tau apa saja pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ditanyakan ketika interview. Lalu, aku siapkan jawaban terbaik. Bahkan aku pelajari juga versi inggrisnya 😂 (jaga-jaga kalau wawancaranya menggunakan Bahasa Inggris, setidaknya). Tapi di BCA ini masih menggunakan Bahasa Indonesia semuanya. Namun, kalau kalian mau melamar ke perusahaan rintisan atau e-commerce terkemuka di Indonesia atau perusahaan asing, wajib banget lancar berbahasa Inggris. Setelah interview pun, aku mencatat pertanyaan-pertanyaan yang aku rasa masih belum bisa aku jawab dengan baik, lalu aku coba analisis lagi jawaban yang baik itu seperti apa, kemudian aku pelajari lagi untuk next interview

2. Usahakan jangan datang terlambat. Aku pernah baca untuk kedatangan interview itu yang bagus 15 menit sebelum jadwal interview. Jangan kepagian atau kesiangan. Karena kalau kepagian, apalagi sampai 1-2 jam sebelum jadwal, nanti malah dicap pengangguran yang nggak punya kesibukan lain. Punya waktu 1-2 jam tapi malah dipakai untuk bengong-bengong menunggu interview. Nah ini kesannya seperti nggak bisa menghargai waktu yang ada. Kalau punya blazer, dipakai. Lebih baik kelebihan daripada kekurangan.

3. Ketika diinterview, tunjukkan semua kemampuan kita punya. Khususnya sesuai dengan bidang yang kita tuju.

4. Membuat skripsi sendiri. Jangan beli. Kalau memang mau maksimal dalam menjelaskan skripsimu. Untuk ukuran sarjana lulusan baru yang belum punya pengalaman kerja, pasti wawancaranya nggak jauh-jauh dari topik skripsi. Percayalah, sampai yang seluk beluk pun kamu pasti bisa jawab kalau mengerjakan sendiri. Teori-teori menurut para ahli juga pasti hafal. Bahkan sampai letak paragraf spasi dan halamannya pun juga hafal haha

5. Senyum dan jangan kaku-kaku banget. Lalu nggak perlu cerita ngalor ngidul yang nggak ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilamar. Interviewer nggak tertarik mendengarkan curhatan suka duka kisah hidup kita.

6. Jangan bilang ingin bekerja karena ingin mencari pengalaman dan mendapat uang. Aku pernah ditanya pertanyaan macam ini ketika diinterview kemarin. Aku ditanya "Apa sih yang membuat kamu memutuskan untuk bekerja disini dan kenapa nggak fokus jalanin bisnis online kamu aja? Apakah supaya dapat gaji atau apa?"
Aku jawab "Karena passion saya di bidang IT. Selama ini saya sudah banyak belajar tentang programming, dan saya ingin menerapkan keahlian tersebut disini yang kemudian dapat memberikan kontribusi optimal bagi perusahaan."

7. Percaya diri dalam menjawab. Katakan bahwa kita suka belajar. Kasih tau apa saja yang sudah kita pelajari dan bagaimana hasilnya. Lalu kemudian apa yang sedang kita pelajari saat ini.

8. Hindari menjawab pertayaan dengan jawaban "nggak tau." Kalaupun memang nggak tau, jangan sok tahu juga. Tapi beri alasan kenapa saat ini kamu belum mengetahuinya, apa kamu punya motivasi untuk mempelajari hal itu, dan keunggulan relevan apa yang kamu ketahui saat ini sebagai pengganti ketidaktahuanmu itu. Lalu ketika ditanya apakah ada pertanyaan, hindari menjawab "nggak ada." Pikirkan jawaban yang sebaik-baiknya dan tunjukkan sikap antusias terhadap pembicaraan interviewer.

9. Jangan ngarep dan jangan down kalau nggak keterima. Itu adalah hal yang SANGAT WAJAR SEKALI karena ada ratusan kompetitor di luar sana. Masih banyak perusahaan lain yang mampu merekrutmu dengan posisi yang lebih baik.

Sejauh ini baru itu saja yang bisa aku kasih tau, selebihnya ya sudah banyak tips-tips lain di internet. Soal jawaban dan pembahasan interview pun sudah kujelaskan di part sebelumnya. Tinggalkan pertanyaan di kolom komentar jika ada. Jalin koneksi di LinkedIn denganku juga boleh banget.
Well, semoga bermanfaat dan Good Luck!

Friday, May 10, 2019

Rangkuman Proses Interview IT Trainee & Testing BCA


Kalau mau baca cerita sebelumnya bisa kesini.

Jadi singkat prosesnya begini:

1. Seleksi administrasi (14 January 2019)
Jadi, ini kalian diseleksi tentang perkuliahan aja sih, ada IPK minimal kalau gak salah 3.00.

2. Test SHL/Psikotest (2 February 2019)
Ini tahap psikotest online, isinya tes mengenai verbal, numeric, dan logic.

3. Verifikasi Tes SHL & Interview HRD (29 Maret 2019)
Disini kalian akan diminta untuk verifikasi tes SHL lagi dengan soal yang mirip-mirip dengan sebelumnya. Soalnya juga nggak sebanyak saat tes online sebelumnya, karena ini hanya verifikasi saja kok. Lalu, proses interview HRD nya ini ditanya seputar pribadi dan detil banget. Ceritanya sudah ada di part sebelumnya.
Fyi, proses tahap seleksi BCA ini memang perlu kesabaran ekstra ya. Kalian bisa memperhatikan jangka waktuku dari awal apply sampai akhir.

4. Interview User I (8 April 2019)
Ini juga sudah aku ceritakan di tahap sebelumnya, kalau di tahap ini juga di tes kemampuan komputer kita dan tak lupa juga ada test coding. Ohya, jangan berekspektasi tinggi dulu codingnya pake aplikasi apa, karena ini benar-benar tanpa aplikasi coding. Jadi, kalian disuruh ketik codingnya di body e-mail. Nah, ini sukses membuatku nggak tau jika ada salah atau typo.
Codingnya dites pengetahuan query SQL dan bahasa pemrograman OOP. Bebas sih mau pakai apa entah Java atau #C, dan waktu itu aku menggunakan bahasa Java. Yang jelas waktu interview user tahap I kemarin, aku diinterview oleh orang yang bagian divisi apa tuh gatau ya, karna aku nggak nanya wkwk
Namanya siapa juga nggak tau 😂 maaf ya, jadi ngaku dosa. Biasanya, sehabis lolos interview user itu langsung ke tahap medical check up. Tapi aku dikabari untuk interview user lagi.

5. Interview User II (24 April 2019)
Aku diinterview melalui video conference. Ini jadi interview ter-relaks ku dibanding dari yang sudah-sudah. Pokoknya santai saja, nggak horror kok. Disini cuma ditanyain tentang info pribadi, terus ditanya skripsi, lalu dikasih contoh kasus yang kita harus bisa problem solving dan beri solusi ke mereka, lalu ditanya tentang kemampuan dan pengetahuan kita sesuai jobdesc.

6. Medical Check Up (25 April 2019)
Nah, akhirnya sampai juga ke tahap ini ya haha
Aku dijadwalkan untuk lanjut MCU di Tirta Medical Center yang berlokasi di Jakarta Selatan. Kliniknya buka dari jam 8.00-14.00. Nah, aku berangkat dari rumah jam 09.00 dong. Ternyata aku baru sampai disana jam 12.00 siang sodara-sodarah. Hahaha
Selain karena cukup jauh ya di Kuningan, ditambah aku sempat kesasar, salah alamat 😅
Aku sempat nyasar ke Jakarta Medical Center. Namanya mirip-mirip. Entah kenapa aku nggak memerhatikan sewaktu pesan Grab Car malah kesana jadinya. Empat puluh ribu saya terbuang tercuma :")
Ternyata lokasinya ada di dalam mall, guys. Di dalam mall Bellagio Mega Kuningan. Mallnya sangat sepi sekali. Fyi, malam sebelumnya aku nggak bisa tidur. Baru tidur 1 jam tapi sudah harus bangun untuk siap-siap berangkat MCU. Nggak tau kenapa pikiran lagi kacau banget susah diajak kompromi. Jadi saya bergadang. Harap-harap cemas dengan hasil MCU nya deh. Untuk tips MCU... aku nggak punya tips apa-apa.
Karena aku sendiri bergadang dan nggak puasa. Paginya, aku sarapan dulu seperti biasa 😂
Jadi cuma banyak minum air mineral aja.

Sewaktu sampai disana, aku langsung diberikan form-form untuk diisi. Isinya tentang pribadi kita beserta dengan riwayat penyakit/narkoba (kalau ada).
Aku lihat totalnya ada 7 orang di form daftar yang MCU dari BCA. Ini campur dengan divisi-divisi lain. Ada yang dari bagian BDP, Frontliner, Teller, dll.

Tes yang pertama adalah tes fisik. Tes ini mencakup cek minus mata, tes buta warna, cek silinder, cek tensi darah, cek tinggi dan berat badan, nadi, pernafasan, suhu, dsb. Puji Tuhan, semuanya normal 😊
Kecuali minus mata sama berat badan. Belum ideal. Belum proporsional. Hahaha

Kemudian lanjut test rontgen. Ini perlu buka baju termasuk baju dalamannya, lalu pakai baju khusus untuk rontgen. Kalung juga dilepas semua. Setelah itu lanjut tes darah dan urin. Diambil sampel darah kita di 3 tabung kecil gitu. Kemudian, lanjut tes urin.

Selanjutnya, disuruh cek ke dokter umum. Disini cuma ditanya-tanya seputar penyakit turunan ada atau nggak, lalu perokok atau ngga, konsumsi narkoba gak, minum alkohol gak, ada TBC, hepatitis, diabetes gak, dll seputar penyakit berat ditanyakan semua ke kita. Habis itu kita disuruh duduk dan tes pergerakan mata. Aku gatau bilangnya gimana, tapi yang jelas disuruh melihat suatu objek bergerak pakai kedua mata kita tapi kepala nggak boleh ikutan gerak. Lalu habis itu dicek gigi. Selanjutnya aku disuruh tiduran dan dokter menekan perutku. Dia tanya sakit atau nggak kalau ditekan gitu. Aku jawab enggak. Memang benar nggak sakit kok haha. Setelah itu, disuruh keluar untuk lengkapi formulir dan tanda tangan. Yasudah, disuruh pulang ke rumah tercinta. Hehehe

7. Pengumuman Hasil MCU (29 April 2019)
Sekitar jam 7 malam, aku dapat e-mail dari BCA. Diberi info berdasarkan hasil pemeriksaan tes kesehatan kemarin, aku dinyatakan fit. Proses selanjutnya adalah tanda tangan perjanjian kerja.


Besoknya, aku dijadwalkan untuk tanda tangan kontrak di bulan Juni, lalu mulai masuk bekerja di tanggal 15 Juli 2019 setelah dapat SKL. Tapi, dari kampus saja mulai sidang skripsi tanggal 8 Juli, sedangkan aku belum tau dapat giliran di hari apa. Akhirnya, aku melakukan negosiasi lagi. Seketika aku dapat balasan e-mail yang intinya begini "Baik, kalau begitu kamu masuk kerja di bulan Agustus. Tetapi tanda tangan perjanjian kerjanya tetap di bulan Juni. Karena kamu sudah pasti lulus kan. Semangat."
Ehehehe.. jiwa optimis lulus saya ternyata sudah menular.

Baik, sekian yang bisa aku share. Semoga bermanfaat!

Utuk tips interview versiku, mampir kesini.


Update Pengalaman Masa Probation di BCA

Sebelumnya, maaf banget karena baru sekarang terpikir untuk berbagi pengalaman ini juga, setelah hampir dua tahun bekerja haha
Aku lulus kuliah tanggal 31 Juli 2019, mulai bekerja di tanggal 1 Agustus 2019. Lalu tanggal 19 Juli 2021 efektif berhenti dari BCA, di tanggal 20 Juli 2021 sudah mulai bekerja lagi di tempat lain. Hidup tanpa jeda istirahat 😖
Oke, mari balik ke topik awal. Sebenarnya aku mau buat blog terpisah, tapi sepertinya nanggung, hanya sedikit. Tapi kalau aku kebanyakan ngomong basa-basi begini, malah bisa jadi panjang ya. Baik, mari fokus.

Aku mulai bekerja dengan status karyawan percobaan di BCA mulai tanggal 1 Agustus 2019. Masa percobaannya tiga bulan. Selama menjalani masa tersebut, aku diberikan dua proyek yang cukup besar untuk ukuran anak baru. Nah, proyek ini nantinya akan menjadi materi ujian masa percobaanku. Aku harus mempelajari salah satu dari proyek tersebut, lalu membuat ppt presentasi. Presentasinya dimulai dari latihan ke tim internal, lalu ke para group leader di dalam satu biro, ke Adviser atau Manager, laku ke kepala sub divisi. 

Kesan selama menjalani masa percobaan, menurutku sangat tertantang saat itu. Aku yang belum terbiasa harus memaksakan diri untuk beradaptasi dalam waktu singkat. Aku juga harus belajar dari kesalahan. Beruntung, tim proyekku banyak yang supportive, sehingga aku dapat mempelajari proyek tersebut dengan baik. Sampai akhirnya di tanggal 1 November 2019, aku menerima e-mail resmi sudah menjadi karyawan tetap BCA. Terima kasih BCA, pengalaman disini nggak akan pernah kulupakan dan kujadikan motivasi untuk pengembangan selanjutnya. 

Nah, sedikit kan? 😂
Sudah lelah jari ini. Kalau pada tertarik, aku juga ada berbagi cerita proses rekrutmen Shopee. Disana sudah lebih singkat dan ringkas ceritanya karena entah mengapa jari ini sudah berteriak sekarang kalau menulis panjang-panjang. Mungkin nanti aku juga akan membagikan pengalaman proses rekrutmen CIMB Niaga, Traveloka, dan Tokopedia. Tapi nggak tau kapan, menunggu proses persetujuan dari jari-jariku ini untuk menulis panjang-panjang lagi. 

Akhir kata, mohon maaf jika ada salah kata ya. Tautan mengenai tips wawancara yang aku bagikan di atas sebelum cerita pengalaman masa percobaan, jangan lupa diklik ya untuk berkunjung ke laman situs blog-ku. Semoga tips tersebut berguna bagi kalian yang akan menempuh sesi wawancara. Terima kasih!

Pengalaman Interview User IT BCA Tahap II

Oke, kali ini mau lanjut cerita lagi dari pengalaman interview di BCA ya.
Kalau mau baca tentang interview sebelumnya bisa kesini.

Tadi siang sekitar jam 13.00, aku kembali di telepon oleh BCA. Tapi sayang, nggak keangkat.
Selang 30 menit kemudian, aku dapat e-mail dari BCA kalau ternyata aku dijadwalkan untuk interview user lagi.


Rabu, 24 April 2019.
Nah, kali ini aku mau cerita lagi tentang interview user tahap II k.
Di tahap interview user II ini, aku diberi tau kalau akan diinterview oleh divisi SLPPI alias Sentral Layanan Perdagangan & Pembayaran International.

Aku sampai di Wisma BCA jam 9.03, kelewatan 3 menit dari jadwal seharusnya hehe
Tapi ketika aku sampai di sana, nggak langsung diinterview kok, ada menunggu dulu sekitar setengah jam. Sehabis itu, aku dipanggil oleh mbak-mbak yang jaga untuk interview user.
Nah, awalnya aku kira interview seperti biasa, eh tapi ternyata kali ini interviewnya melalui video conference, jadi nggak tatap muka langsung. Fyiinterviewer kali ini adalah dua orang bapak-bapak yang bukan divisi SLPPI dan juga bukan divisi IT, tapi mereka lagi cari orang IT.

Singkatnya percakapan interview ku seperti ini:
User 1: "Nama panggilannya siapa?"
Gw: "Bisa panggil saya Lia pak"
User 1: "Kamu lulusan mana?"
Gw: "Saya lulusan X pak."
User 1: "Yg di daerah Z itu ya?"
Gw: "Iya betul."
User 1: "Jurusan apa?"
Gw: "Sistem Informasi."
User 1: "Kamu udah lulus berapa lama?"
Gw: "Saya masih skripsi pak. Sebentar lagi lulusnya."
User 1: "Oh masih skripsi? Perkiraan lulus kapan?"
*dia terlihat agak shock wkwk*
Gw: "Iya pak. Saya sidang skripsi sekitar bulan Juni/Juli. Jadi bisa dapet SKL nya sekitar seminggu setelahnya."
User 1: "Kalo ga lulus gimana?"
Gw: "Saya sih optimis pasti lulus pak."
*Ehehehee ini untuk meyakinkan interviewer*
User 1: "Coba jelasin tentang skripsi kamu."
Gw: "Skripsi saya membuat aplikasi sejenis e-raport untuk sekolah. Jadi memudahkan guru untuk menginput nilai, dan juga meminimalisasi terjadinya kerusakan dan kehilangan data karna datanya disimpan di database."
User 1: "Oh begitu. Kira-kira kamu mau kerja di bagian apa?"
Gw: "Di divisi IT sih pak, yg bagian coding, khususnya web."
User 1: "Jadi begini.. saya sendiri bukan dari divisi IT, tetapi saya lagi mencari orang IT karna kita lagi kekurangan orang IT. Dan kita juga lagi nggak cari programmer."
Gw: "Oh lalu bapak perlunya orang untuk bagian apa?"
User 1: "Kita lagi nyari orang IT untuk bagian testing program. Nah kira-kira kamu keberatan nggak? Atau hanya mau yang bagian coding?"
Gw: "Oh bagian testing. Nggak masalah sih pak. Karena di perkuliahan saya juga ada mata kuliah khusus untuk testing. Dan di skripsi saya juga ada materi testing."
User 1: "Apa aja yang kamu ketahui tentang testing?"
Gw: *disini aku menjelaskan tentang Black box, White box, dan UAT. Lalu gw juga jelasin tentang SDLC, siklus hidup sistem. Karna dari tahapan ini ada tahap testing. Aku ga jelasin disini soalnya panjang banget wkwk*
*Fyi sekilas tentang IT Testing yang biasa dikenal sebagai Quality Assurance itu sudah pasti harus bisa programming. Karna QA ini akan berurusan dgn bug-bug program dan uji coba program. Sampai akhirnya nanti program tersebut dinyatakan benar-benar layak untuk di release ke public. Barangkali ada yang mau apply bidang ini juga 😂*
User 1: "Skripsi kamu juga ada SDLC?"
Gw: "Ada pak."
User 1: "Implementasi sama testing duluan mana?"
Gw: "Duluan testing pak. Soalnya kan programmer harus coding dulu membuat program, ditesting dulu dari rancangan database yang udah dibuat, lalu baru dilakukan implementasi dari program yg sudah dibuat."
User 1: "Oh gitu. Lalu skripsi kamu itu sudah kelar?"
Gw: "Masih progress pak."
User 1: "Itu kamu bikin semuanya sendiri? Harus keseluruhan sistemnya dibuat atau hanya sekedar prototype saja?"
Gw: "Iya saya bikin semuanya sendiri dari awal, dan harus semuanya pak, programnya harus dibikin sampe benar-benar jalan."
User 1: "Mata kuliah testing itu kamu dapet nilai berapa?"
Gw: "Saya dapat A pak. Hehe"
User 1: "IPK kamu berapa?"
Gw: "IPK saya 3.70."
*Intinya sehabis ini gw ditanya tentang testing, lalu dikasih case/contoh kasus gitu. Misal kalau sistemnya error itu solusinya gimana, dan apa aja yang perlu dikembangkan, solusinya gimana. Intinya sih kita problem solving dari masalah-masalah yang ada. Aku jawab berkaitan dengan solusi-solusi yang seketika muncul di otak ku dan juga ada menyangkut tentang keamanan sistem. Entah ini datang darimana haha. Lalu ditanya juga aku pakai produk-produk dari BCA apa saja, apa yang perlu dikembangkan. Dikasih gambaran studi kasus lagi.*
User 1: "Gimana caranya kita tau bahwa program yang dibuat itu sudah sesuai dengan permintaan user?"
Gw: "Dari hasil wawancara user pak. Kita tanya tentang permintaan user seperti apa."
User 1: "Hanya itu saja?"
Gw: "Diliat berdasarkan dari rancangan skema database yang udah dibuat juga pak."
User 1: "Lalu? Apakah ada report atau sejenisnya?"
Gw: "Ya hanya itu sih pak menurut saya."
User 1: "Kamu ada pakai sakuku?"
Gw: "Iya sakuku saya juga ada pak." *manggut2* *agar terlihat antusias* hahaaha
User 1: "Hah.. buat apa?"
Gw: "Buat dapat diskon pak. Soalnya sakuku banyak promo-promonya eheheheheehe"
*dan si bapak ketawa* 😂
User 1: "Kamu biasa pakai aplikasi BCA paling sering itu buat apa?"
Gw: "Yang sering sih untuk cek saldo dan transfer pak."
User 1: "Transfer kemana?"
Gw: "Kan saya juga ada kelola e-commerce sendiri, nah saya sering transfer ke supplier saya."
*Nah disini dikepoin lagi tentang bisnisku. Lalu ditanya kenapa ga fokus jalanin itu aja dan kenapa mau kerja di BCA*
Terus tiba-tiba si User 2 masuk, dan mulai bertanya-tanya lagi soal testing. Nggak banyak sih, jadi si User 1 yang lebih banyak bertanya.
*Setelah itu, si User 1 cerita sekilas tentang aku ke User 2*
User 2: "Oh belum lulus. Saya ga ngerti deh. Emang bisa begitu ya pak? Belum lulus dan belum ada SKL tapi udah bisa apply kesini?"
User 1: "Tadi dia bilang baru lulus sidang proposal."
Gw: "Iya saya sudah dinyatakan lulus sidang proposal pak, tinggal sidang akhir."
User 1: "Berarti semuanya sudah di acc mulai dari judul topik dll?"
Gw: "Iya sudah di acc pak."
*Aku pun mulai harap2 cemas disini huhu*
User 1: "Ada yang mau kamu tanyakan?"
Gw: "Ehm.. saya mau tanya soal jobdesc sih. Tapi tadi kan bapak udah jelaskan ya hehe"
*Hindari bilang nggak ada ya*
User 1: "Iya tadi sudah kan. Jadi kamu nanti harus blablablablaabla"
User 1: "Ada yang mau ditanyakan pak?" *bertanya ke User 2*
User 2: *geleng kepala*
User 1: "Kamu sering jalan-jalan?"
Gw: "Ya nggak sering-sering amat sih pak. Paling 1-2x seminggu buat refreshing."
User 1: "Kemana?"
Gw: "Ke mall aja pak yg dekat hehe"
User 1: "Anak jakarta kok mainnya ke mall doang. Coba ke Taman Mini, IKEA, dsb *lupa*"
Gw: "Hehehehe iya pak nanti saya kesana."
*tapi saya nggak janji ya pak 😂*
User 1: "Kamu anak rumahan atau suka pergi-pergi?"
Gw: "Kalau saya sih lebih ke anak rumahan." *nyengir kuda*

Ya intinya sih begitu ya. Lalu, ketika sudah selesai interview, kedua user itu ngobrol. Mungkin mereka nggak ngeh kalau aku masih mantengin videonya ya. Aku dengar mereka ngobrol begini:
User 1: "Saya sih cocok sama dia (aku). Bahkan tadi dia jelasin SDLC keseluruhannya sendiri tanpa perlu saya jelasin. Di skripsinya juga dia pake metode itu, dan memang diwajibkan ada implementasi program dan testing. Untuk pengetahuannya juga sudah bagus soal testing."
User 2: "Iya saya sih juga oke. Dia udah tau itu semua seharusnya udah gampang diajarinnya. Cuma ya dia aja baru sidang skripsi bulan Juni/Juli, sedangkan kita kan butuhnya dalam waktu dekat ini."

Jujur aku sudah sempat hopeless waktu dengar ini. Ditambah tadi usernya bilang "Kita tiap bulan itu terima banyak pelamar dan banyak banget kandidat yang daftar kerja di BCA. Jadi ya kamu tau ya, kita tinggal pilih aja dari kandidat yg ada." Gw udah sempet nawar "Kalo pake transkrip nilai aja bisa ga pak?"
Terus dijawab nggak bisa. Ketentuan dari BCA harus pake SKL sementara kalau belum ada ijazah.
Akhirnya, aku keluar ruangan dengan kondisi harap-harap cemas. Tapi tadi interviewnya santai kok, sambil ketawa-ketawa dan aku senyum berusaha ramah seramah mungkin ngomongnya 😂

Ketika keluar ruangan, aku dicegat oleh pak satpam yang jaga "Cornelia ya? Jangan pulang dulu ya, ditunggu dulu sebentar."
Lalu tiba-tiba ada telepon dan aku angkat, pihak BCA nya info seharusnya aku hari ini ada jadwal 2x interview user. Hanya saja user yang pertama (yang SLPPI itu) ada meeting mendadak, jadi nggak bisa. Paling di reschedule, dengan catatan kalau user yang tadi barusan interview menolakku. Masih tentatif. Tapi kalau dia terima, langsung lanjut ke proses medical check up. Sehabis itu, aku diinfo boleh pulang.

Ketika di jalan pulang, aku dapat telepon dari BCA tapi sayangnya gak keangkat. Nggak kedengeran lagi di jalan. Lalu sejam kemudian, aku di telepon lagi oleh BCA. Tau gak apa katanya?
Aku diinfo kalau ternyata aku lolos interview user dan dijadwalkan untuk medical check up besok tgl 25 April. Nggak nyangka saya haha

Pesanku Yakinkan interviewer bahwa kamu cocok kerja disitu. Jawab semua pertanyaan dan hindari bilang jawaban "nggak tau". Bukan berarti harus bohong dan sok tau ya, pokonya pikirkann jawaban sebaik mungkin deh walaupun sebenernya gatau, pikirkan jawaban yang sebagus-bagusnya. Ceritakan apa saja kemampuan kalian di bidang yang mereka butuhkan. 
Satu lagi pesanku untuk yang masih kuliah tapi sudah harap-harap cemas memikirkan masa depan sepertiku:
Coba fokus di setiap project/tugas akhir dan skripsi kalian. Aku sendiri baru bisa mengerti coding dengan baik ketika ada mata kuliah kerja praktek dan skripsi. Sebelumnya, aku hanya biasa saja. Soalnya melalui ini, aku harus terjun langsung untuk survei lapangan ke instansi perusahaan atau organisasi tertentu, cari kekurangannya dan buat solusi. Jadi, aku paham permintaan user seperti apa. Berikutnya, aku juga jadi paham soal coding karena kerja sendiri. Dengan catatan jangan beli program ya, nggak masuk daftar hitungan.
Tapi percayalah, kalian akan sangat beruntung kalau bisa mengerjakan sendiri. Karena kalian harus membuat suatu project dari nol hingga selesai dengan menggunakan tangan dan otak sendiri. Nah, karena inilah aku jadi bisa interview dengan baik karena bisa menjelaakan alur atau tahapan-tahapan dari awal prosesnya sampai akhir. Jangan menyerah, kalian pasti bisa! Good Luck 😊

Lanjut ke tahap Medical Check Up kesini. ;)

Sharing Interview User IT BCA

Halo, untuk kalian yang mau tahu proses interview sebelumnya bisa kesini.

Hari ini, 8 April 2019, aku mau berbagi lagi tentang pengalaman interview user di BCA.

Aku berangkat dari rumah jam 6.30, naik busway. Tiba sana itu pas banget jam 7.59. Selisih 1 menit 😅
Fyi, tempatnya di Centennial Tower Gatot Subroto.
Saat masuk ke lobby, aku langsung diarahkan ke excellent hall BCA oleh pak satpam.
Lalu setelah masuk ke dalam, kira-kira sekitar 10 orang sudah menunggu panggilan wawancara.

Ga lama setelah itu, HRD nya datang. Kami masih perlu menunggu sekitar 30 menitan sampai jam 8.30.
Setelah itu, langsung diminta untuk tanda tangan di sebuah formulir. Ketika tiba giliranku, aku kaget karena namaku nggak ada di formulirnya. Aku bertanya ke mbak-mbak yang ada disana, mengapa nama saya nggak ada. Sehabis itu, aku disuruh menunggu sebentar untuk dilakukan pengecekan.
Aku sempat berpikir yang nggak-nggak seperti "apa jangan-jangan aku sebenarnya nggak lolos ya.. tapi kemarin aku ditelepon lalu diberikan info lolos kok dan diundang untuk tes lanjutan. Apa salah orang?"
Setelah selesai tanda tangan, yang lain sudah pada masuk ke ruangan untuk mengerjakan tes. Sedangkan aku masih menunggu ketidakpastian di luar hanya seorang diri dong... sedih ya..

Nggak lama setelah itu, HRD nya keluar, dia memanggil nama lengkapku. Lalu, dia memintaku untuk menunggu dulu selama 20 menitan. Karena ternyata itu hanya verifikasi tes SHL. Namaku nggak ada di formulir karena aku sudah verifikasi tes SHL duluan seminggu yang lalu bersamaan dengan interview HRD. Huaahh... lega dong 😂
And then, gw sendirian di luar. Bengong2 sambil menatap rumput yg bergoyang..

Aku menunggu lumayan lama, mungkin sekitar satu setengah jam sendirian.
Sampai aku bolak-balik ke toilet, mondar-mandir buang sampah, dan ternyata belum kelar juga.
Akhirnya, aku duduk manis sambil chat teman-temanku. Di masa-masa pertungguan tersebut, tiba-tiba aku dipanggil oleh interviewernya. Nah, ini dia tahap interview usernya.
Dia menanggil "Cornelia ya?"
Aku menjawab iya. Lalu dia mempersilakan aku untuk diinterview duluan sementara yang lain masih mengerjakan verifikasi tes SHL 😎
Ada dua orang yg akan interview denganku. Seperti tips-tips yang sudah aku pelajari di Google, jangan duduk kalau belum disuruh duduk. Harus senyum. Lalu jabat tangan. Aku melakukan itu semua dongs.
Setelah dipersilakan duduk, aku baru duduk.
Relaks aja, ini nggak semenyeramkan yang dibayangkan kok. Dua orang interviewer ini cewe dan cowo. Aku akan menginisialkan mereka dengan sebutan "cewek" dan "cowok" dalam percakapan di bawah ya.

Okay, here is the interview:
Cowo: "Oke kita mulai ya. Coba jelaskan tentang diri kamu."
Gw: "Saya Cornelia, jurusan Sistem Informasi di Universitas X. Pada saat ini saya masih mengerjakan skripsi saya yang berjudul Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Z. Saya memiliki kemampuan dalam bidang programming seperti PHP, MySQL, Visual Basic, C++, HTML, dll. Itu saja sih singkatnya mengenai saya."
Cewe: "Perkiraan lulus kapan?"
Gw: "Perkiraan tahun 2019 ini sudah lulus."
Cewe: "Sidang skripsi kapan?"
Gw: "Sekitar bulan Juli untuk sidangnya."
Cowo: "Coba jelaskan lagi tentang keluarga kamu, ayah, ibu, saudara, anak ke berapa."
*Fyi, aku ga menjelaskan ini di awal perkenalan karena aku merasa ini nggak penting dan nggak ada kaitannya sama pekerjaan. Kan aku yang melamar pekerjaan, bukan mereka. Cmiiw*
Gw: "Saya anak ketiga dari empat bersaudara. Ayah dan ibu saya wiraswasta, blablablablaa."
Cowo: "Kenapa kamu ga jadi wiraswasta juga?"
Gw: "Karena saya ingin terjun ke dunia kerja dan mengembangkan kemampuan saya di perusahaan. Apalagi kerja di BCA itu kan prospek karirnya bagus. Lalu kemudian ada program IT Trainee juga, sehingga saya bisa belajar lagi untuk meningkatkan kemampuan saya dan terus berkembang."
Cowo: "Bagaimana jika ga ada IT Trainee?"
Gw: "Ya saya akan berusaha untuk belajar lagi sesuai jobdesc melalui sumber-sumber yang tersedia seperti di internet atau kursus, dll."
Cowo: "Hmm jelaskan tentang tugas akhir kamu, latar belakangnya apa, kenapa buat itu, dan apa kelebihannya."
Gw: "Saya membuat skripsi saya yang berjudul Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SMA Z. Sekolah ini berlokasi di ABCDE. Saya membuat skripsi ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan sistem dan server di sekolah tersebut sehingga belum bisa melakukan pemerataan e-raport di seluruh kelas, jadi e-raport di sekolah ini baru diterapkan di sebagian kelas saja. Sisanya masih menggunakan metode lama yaitu penyimpanan data di word dan excel. Nah untuk meminimalisasi terjadinya kerusakan dan kehilangan data, maka saya membuat website akademik di sekolah ini yg datanya disimpan di database. Selain itu, website ini dapat memudahkan guru dalam mengolah nilai dan melakukan pencarian data, siswa juga dapat melihat nilainya secara online. Website yang saya buat ini lebih user friendly dan mobile responsive, jadi mudah diakses oleh staf-staf di sekolah. Bahkan sudah saya coba ini bisa diakses oleh hardware yang memiliki spesifikasi tidak tinggi sekalipun. Jadi bisa membantu sekolah untuk beradaptasi dan menerapkan sistem e-raport dengan sistem yang tersedia."
*lancar kayak jalan tol karena baru selesai sidang proposal 😂*
Cowo: "Jadi sudah tidak lagi ada pembagian rapor dalam bentuk kertas?"
Gw: "Untuk rapor sendiri masih ada dibagikan dalam bentuk kertas, hanya saja siswa dan orang tua dapat melihat nilai secara online. Untuk rapor kertas itu sudah ketentuan dari pemerintah harus tetap ada dibagikan."
Cowo: "Apakah di seluruh sekolah itu sudah harus wajib menerapkan sistem e-raport?"
Gw: "Untuk saat ini belum wajib. Karena masih ada beberapa sekolah yang mengalami keterbatasan sistem. Jadi masih ada beberapa sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2006. Namun nantinya secara bertahap semuanya harus menerapkan sistem e-raport, masing-masing sekolah bisa mempersiapkannya dulu."
Cowo: "Metode apa yang kamu gunakan dalam skripsimu?"
Gw: "Metode SDLC. Ada tahapan planning, analysis, design, dan implementation."
Cowo: "Hmm.. yasudah apa kelebihan dan kekurangan kamu deh."
*Apakah dia sudah ogah-ogahan dan nggak tertarik?*
Gw: "Kelebihan saya itu saya suka mempelajari sesuatu, khususnya untuk bidang yg sedang saya tekuni. Jadi terus meningkatkan kemampuan. Kelemahan saya ada di manajemen waktu, misal kalau sudah coding itu suka keterusan sampai malam. Sekarang sih saya juga sudah belajar untuk menjadwalkan waktu saya dengan baik."
Cowo: "Kan kata kamu tadi suka belajar ya, nah pelajaran apa aja sih yang kamu sedang pelajari saat ini?"
Gw: "Selain programming, saya juga mempelajari digital marketing dengan kursus di X. Jadi disini itu belajar tentang e-commerce, Facebook ads, Instagram Ads, menganalisis data, dll sejenisnya."
Cowo: "Kenapa memilih X?"
Gw: "Karena menurut saya kualitasnya sudah bagus ya kalau dari apa yang saya pelajari."
Cowo: "Apakah ada pembanding lain selain X, misal kursus lain tentang digital marketing?"
Gw: "Ada sih, jadi ada macam-macam. Saya juga pernah lihat ada yang menawarkan kursus digital marketing secara online, lalu ada Z juga."
Cowo: "Kenapa lebih memilih X dibanding Z?"
Gw: "Karena berdasarkan seminar dan workshop yang saya ikuti disana sudah cukup bagus menurut saya."
Cowo: "Sebelum kamu ikut seminar dan workshop. Jadi misal belum tau apa-apa nih soal X, kenapa pilih kursus disana?"
Gw: "Ehmm jadi seminar itu kan ada pembicaranya. Lalu saya lihat di Instagram bahwa pembicaranya ada CEO Gojek, dll yang saya rasa mereka sudah cukup baik dan berkompeten di bidangnya."
Cowo: "Mengapa belajar digital marketing?"
Gw: "Karena selain IT, saya juga tertarik di bidang e-commerce. Oleh karena itu, saya memilih jurusan SI."
Cowo: "Bagaimana jika kamu ditempatkan sebagai Business Analyst?"
Gw: "Saya akan coba pelajari. Tapi terus terang saya lebih tertarik dengan coding."
*Apakah aku baru saja menolak tawaran jadi Business Analyst?*
Cowo: "Oke saya rasa cukup dari saya."
*Terus dia manggil yang cewe, dia nanya si cewe ada pertanyaan lagi atau nggak. Dan si cewe menggelengkan kepala*
Cowo: "Kamu ada pertanyaan nggak?"
Gw: "Untuk X itu sendiri jobdescnya bagaimana ya?"
Cowo: *menjelaskan*
*aku hanya manggut-manggut*
Lalu aku berdiri, jabat tangan, dan senyum lg.
Setelah itu, aku menunggu lagi.

Intinya sih, pelajari tentang skripsi saja, karena untuk kalian yang lulusan baru, pertanyaan interview pasti nggak akan jauh-jauh dari skripsi kok.
Menurutku, ini interview berlangsung secara singkat, mungkin nggak sampai 10 menit. Beda dengan interview HRD kemarin, pertanyaannya sampai mendetil sekali. Aku sudah berasumsi bahwa si usernya nggak tertarik denganku, makanya hanya 10 menit huhu

Nggak lama setelah itu, aku diminta untuk mengerkan tes teknis.
Yang pertama itu ada soal-soal mengenai IT, bentuknya pilihan ganda. Aku nggak bisa memberi tahu detil soalnya, tapi yang jelas materinya itu seputar hardware, sistem operasi, linux, jaringan, software, bahasa pemrograman, coding, dsb. Lalu ada tes essay itu tentang penjelasan skripsi kita, lalu ditanya seputar BCA.
Sehabis itu, ada lagi tes coding. Soal pertama hanya coding logika SQL saja. Lalu soal yang kedua tentang coding object oriented. Bentuknya seperti rumus perhitungan, nggak ditulis harus pake bahasa apa. Tapi aku mengerjakannya menggunakan bahasa Java 😂
Sehabis selesai ngerjain tes, HRD bilang ke semua teman-teman kalau boleh istirahat dulu. Dapat makan siang dari BCA, dan itu gratis. Setelah makan siang baru mereka interview user. Dengan catatan kalau lolos tes teknis yang tadi.
Sedangkan aku sudah di interview user duluan baru ngerjain tes. Nggak tahu lolos tes atau nggak tapi sudah diinterview duluan...
Nggak lama kemudian, Ibu HRD menghampiriku. Dia mengatakan bahwa aku sudah boleh pulang. Tapi maaf, nggak dapat makan siang ya. Karena aku sudah diinterview duluan. Huhuhu

Akhirnya aku pulang dan bersiap lagi menunggu kabar dari BCA. Walau sudah nggak banyak berharap dan berasumsi bahwa interviewer nggak tertarik padaku :")
Kalau masih betah buat lanjut, monggo diklik.

Ngomong-ngomong, karena aku menerima banyak sekali tanggapan positif dari mereka yang sudah membaca blog-ku, aku sangat terbuka untuk review CV jika ada yang perlu bantuan untuk itu. Kalian bisa kirim pesan denganku melalui LinkedIn dan kirim CV-mu disana, aku akan bantu review. Kalau perlu diskusi seputar pertanyaan-pertanyaan interview, aku juga sangat terbuka untuk diskusi. Jika kalian sedang mengikuti proses rekrutmen di perusahaan lain selain BCA, aku juga akan sangat senang bila bisa membantu, terlebih di masa pandemi ini yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. I will help you as good as I can. It's free, please don't hesitate to me. Semangat dan semoga berhasil meraih pekerjaan impianmu ya! 😊

Info Lanjutan Interview BCA

Ini kisah lanjutan dari sebelumnya yg ini.

Sejak interview HRD kemarin, terus terang aku sudah nggak nungguin telepon dari BCA lagi. Bahkan aku sudah hendak melupakan dan memiliki niat untuk move on ke perusahaan lain. Entahlah, aku merasa nggak maksimal banget waktu itu haha

Tadi sore sekitar jam 18:00, ketika aku sedang mengerjakan skripsi tercinta, tiba-tiba ada telepon masuk ke ponselku. Setelah aku angkat, ternyata dari BCA. Aku diberikan info kalau aku lolos seleksi (lagi) dan diundang untuk tes lanjutan.
Aku seketika mematung....
Aku nggak tahu nantinya akan dites apa, yang jelas aku  diminta untuk membawa alat tulis saja. Well, sebenernya ini horror.. karena ketika aku melakukan gooling, interview user itu artinya kita akan diwawancarai oleh orang yang akan menjadi atasan langsung kita nantinya :")
*dengan catatan (kalau) keterima*

Ini update untuk proses interview usernya. Klik disini ya :)
Maaf ya update kali ini sedikit, sampai bertemu di blog selanjutnya!

Pengalaman Interview HRD IT Trainee BCA

Ini lanjutan dari cerita sebelumnya. Kalau mau baca bisa kesini.

Setelah masuk ke tahap interview dengan HRD BCA, terus terang agak nervous, karena ini adalah interview pertamaku. Jadi kira-kira begini rekapan interviewnya, aku akan coba rangkum sesuai dengan ingatanku.

HRD: "Oke, kamu lulusan universitas X ya. Jadi kenapa pilih X dan jurusan SI?"
Gw: "Iya X. Saya pilih SI karena saya menyukai bidang IT dan e-commerce. Lalu saya pilih X karena memang sudah terkenal bagus dari mutunya, kualitasnya juga oke."
HRD: "Kualitas oke itu yang seperti apa sih?"
Gw: "Ya dalam artian dosennya ngajarnya jelas, mudah dipahami, untuk pelajarannya juga bisa saya ikuti dengan baik."
*Seharusnya bisa dijawab dari akreditasi atau kunjungan kampus, tapi sayangnya ga terlintas hal ini pada saat itu*
HRD: "Sudah lulus berapa semester?"
Gw: "Sudah lulus 142 sks 8 semester."
*Gak ditanya jumlah lulus sks tapi aku mengatakannya :")
HRD: "Kamu ketika baru masuk bisa langsung beradaptasi?"
Gw: "Ya, bisa."
HRD: "Bagaimana caranya?"
Gw: "Memulai aktif bergaul ke teman-teman, lalu bertanya ke dosen, beradaptasi terhadap lingkungan dan juga pelajaran yg didapat."
HRD: "Disini IPK 3.70, apa sudah puas?"
Gw: "Sudah cukup puas."
HRD: "Kenapa hanya cukup puas dan kenapa tidak puas saja?"
Gw: "Karena seharusnya bisa lebih lagi."
HRD: "Lebih lagi seperti?"
Gw: "Misal 3.80 keatas."
HRD: "Lalu kenapa disini masih 3.70?"
Gw: "Karena ada mata kuliah yang menurut saya sulit untuk dipelajari sehingga mempengaruhi IPK."
HRD: "Usaha apa saja yang sudah kamu lakukan untuk mengatasi hal tersebut?"
Gw: "Sudah berdiskusi dengan teman, bertanya ke dosen, dan juga bertanya ke senior. Lalu mencari sumber-sumber lain dari internet."
HRD: "Setelah melakukan hal tersebut, mengapa masih 3.70?"
Gw: "Ya karena ada mata kuliah yang tidak mudah bagi saya, sudah saya imbangi dengan memaksimalkan nilai mata kuliah yg lain jadi lebih baik tetapi masih memperoleh 3.70."

*Setelah itu ditanya soal pekerjaan orang tua*

HRD: "Apa punya pengalaman organisasi?"
Gw: "Hmm paling UKM kampus saja sih. Seperti UKM inggris, kerohanian."
HRD: "Untuk inggris jadi ketua atau koordinator?"
Gw: "saya hanya jadi anggota."
HRD: "Untuk kerohanian jadi ketua atau koordinator?"
Gw: "Semua sama. Saya jadi anggota biasa."
HRD: "Oke jadi semua hanya jadi anggota ya. Kenapa nggak jadi ketua?"
Gw: "Karena takutnya keteteran akan tugas kampus dan organisasi. Ketua kan punya tanggung jawab besar. Sedangkan saya juga sibuk menjalankan bisnis online saya dan juga fokus kuliah."
HRD: "Apa kamu pernah menjadi ketua?"
Gw: "Ya, pernah."
HRD: "Lalu bagaimana kesannya? Apakah mudah?"
Gw: "Ya nggak mudah juga sih. Soalnya ada beberapa yang sulit diatur."
HRD: "Lalu bagaimana cara mengatasinya?"
Gw: "Beri warning dan teguran. Jika masih mau begitu ya dikeluarkan."
HRD: "Apa pernah ikut kesibukan lain selain kuliah?"
Gw: "Ya saya menjalankan bisnis online juga. Lalu suka ikut pelatihan-pelatihan semacam kursus, workshop, seminar."
HRD: "Kursus apa?"
Gw: "Digital Marketing."
HRD: "Dimana?"
Gw: "Di X."
HRD: "Berapa lama?"
Gw: "sekitar 6 bulan."
HRD: "Ini belajarnya dilakukan setiap hari?"
Gw: "Nggak setiap hari. Jadi hanya setiap satu minggu sekali."
HRD: "Sistem belajarnya private atau kelas?"
Gw: "Kelas. Jadi bareng yang lain."
HRD: "Oh kelas. Tapi kenal juga dengan yang lain?"
Gw: "Iya, ada banyak yang saya kenal."
HRD: "Jika tidak ada kuliah atau organisasi kamu tidak ada kesibukan dong ya?"
Gw: "Ya urus bisnis online, lalu ikut seminar dan workshop lainnya."
HRD: "Biasanya suka ikut workshop dan seminar tentang apa?"
Gw: "Tentang bisnis dan e-commerce."
HRD: "Lebih suka bekerja individu atau berkelompok?"
Gw: "Berkelompok."
HRD: "Kenapa?"
Gw: "Karena lebih mudah untuk saling berdiskusi dan bertukar pikiran satu sama lain."
HRD: "Biasanya kamu dapat bagian apa kalau dalam kelompok?"
Gw: "Kalau dalam kuliah, saya selalu dapat bagian coding. Teman saya yang lain mengerjakan laporan."
HRD: "Oke jadi kamu suka coding ya? Bahasa pemrograman apa saja yg kamu kuasai?"
Gw: "Bahasa pemrograman PHP, MySQL, CSS, Visual Basic, C++, dll."
HRD: "Apa ada bahasa pemrograman lain yang sedang dipelajari?"
Gw: "Untuk saat ini saya hanya sedang fokus mempelajari PHP dan MySQL saja."
HRD: "Lalu untuk bisnis online nya itu bergerak di bidang apa?"
Gw: "Fashion."
HRD: "Media pemasarannya melalui apa?"
Gw: "Sosial media. Facebook, Instagram, dll."
HRD: "Sudah berapa lama?"
Gw: "Sejak tahun 2014."
HRD: "Berarti dari pas masih sekolah ya. Apa ada melakukan pemasaran ke teman?"
Gw: "Teman juga ada yang beli sih."
HRD: "Maksudnya apakah kamu juga melakukan promosi/penawaran ke teman?"
Gw: "Enggak. Saya hanya update di instagram lalu teman-teman lihat."
HRD: "Kenapa memutuskan untuk memulai bisnis online?"
Gw: "Karena waktu pas sekolah kan orang tua hanya mencukupi kebutuhan saya saja, sedangkan untuk keinginan saya harus beli sendiri. Jadi saya memutuskan untuk mulai bisnis online."
HRD: "Apakah masih berjalan sampai saat ini?"
Gw: "Ya, masih sampai saat ini."
HRD: "Apa nama tokonya?"
Gw: "ABCD"
HRD: "Apa ada beli followers?"
Gw: "Nggak ada."
HRD: "Ini semuanya 9000 followers real?"
Gw: "Iya real semua."
*Agak kaget karena dia langsung mencari nama toko online-ku.*
HRD: "Keuntungan per produk berapa?"
Gw: "Sekitar xx. Tergantung produk. Karena marginnya dlm bentuk persentase dari supplier, tergantung harga."
HRD: "Apakah setiap hari ada yang beli?"
Gw: "Ya, ada yang beli di setiap harinya."
HRD: "Berapa pembeli dalam sehari? Chat sehari ada 50?"
Gw: "Nggak. Sekitar 30. Tapi belum tentu semua yang nanya itu pasti jadi beli."
HRD: "Untuk teknik promosinya hanya sekedar update dari sosial media saja?"
Gw: "Ada juga dari iklan, seperti facebook ads, instagram ads, follow unfollow, hashtag, dll."
HRD: "Jadi setelah follow itu diunfollow?"
Gw: "Iya" *manggut*
HRD: "Kenapa di unfollow?"
Gw: "Biar enggak banyak followingnya hehehe"
*Dan mbak HRD pun ikut ketawa 😂 walau cuma sekilas. Setelahnya doi lanjut pasang ekspresi serius lagi*
HRD: "Apakah hanya berjualan di sosmed? Atau ada lagi seperti shopee, dsb?"
Gw: "Ada juga di tokopedia."
HRD: "Lalu bentuk promosinya di tokopedia seperti apa?"
Gw: "Kan di tokopedia juga ada semacam fitur ads, nah dari situ. Kemudian dari power merchant juga."

HRD: "Lalu apakah kamu pernah mengalami masalah terbesar dalam hidup seperti stres, depresi, atau kekecewaan yang mendalam?"
Gw: "Nggak pernah sih."
HRD: "Oh tidak pernah ya. Apa kesulitan terbesar yang pernah kamu alami?"
Gw: "Kesulitan XYZ."
HRD: "Kesulitan XYZ yang bagaimana?"
Gw: "Karena pada waktu blablablablaabla."
HRD: "Mengapa bisa terjadi?"
Gw: "Blablablablaa."
HRD: "Oke baik. Lalu langkah apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya pada saat itu?"
Gw: "Menjalankan bisnis online sewaktu SMA."
HRD: "Lalu hasil dari keuntungannya kamu gunakan untuk apa?"
Gw: "Untuk bayar uang kuliah."
*Jujur loh haha*
HRD: "Oh jadi kamu bayar uang kuliah sendiri ya."
Gw: "Ya, saya bayar sendiri."
HRD: "Berarti keuntungannya sudah bagus dong profit pendapatannya."
Gw: "Ya, sudah lumayan bagus."
HRD: "Jadi sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup sendiri ya. Kamu lebih suka menyimpan sesuatu sendiri atau bercerita kepada orang lain?"
Gw: "Tergantung sih. Ada yang saya simpan sendiri dan ada juga yang saya bagikan, paling ke sahabat saya bisa cerita."
HRD: "Sharing supaya apa?"
Gw: "Supaya lega dan bisa bertukar pikiran dan pendapat."
HRD: "Yakin? Kan biasanya banyak yang suka memendam sendiri dan gak mau sharing."
Gw: "Ya tergantung. Kalau menyangkut masalah pribadi dan privasi ya saya nggak cerita."
HRD: "Apa pendapat teman-teman tentang kamu?"
Gw: "Mereka bilang saya tipe orang yang pemikir dan juga humoris."
HRD: "Tipe yang pemikir itu seperti apa sih?"
Gw: "Cenderung berpikir menggunakan logika daripada yang lain. Dan saya selalu berpikir sebelum bertindak."
HRD: "Berarti kamu terus menerus berpikir dan lama ya dalam mengambil keputusan?"
Gw: "Nggak juga. Jika memang sudah ada data konkret dan ada bukti bahwa memang peluangnya baik ya saya bisa langsung membuat keputusan."

HRD: "Oke. Kenapa kamu memilih SI dan bukan IT?"
Gw: "Saya memiliki ketertarikan di bidang teknologi dan juga bisnis. Yang itu semua ada di dalam pembelajaran SI."
HRD: "Disini kamu ingin menjadi X dengan gaji sekian ya?"
Gw: "Iya betul."
HRD: "Bagaimana jika nantinya gaji tidak sesuai dengan yang kamu harapkan ini?"
Gw: "Nanti saya lihat dan sesuaikan dengan jobdesc untuk kecocokan gajinya."
HRD: "Lalu bagaimana jika nantinya tidak ditempatkan di bagian tersebut?"
Gw: "Saya akan berusaha pelajari untuk bidang IT lainnya."
HRD: "Sebelumnya sudah pernah berkunjung kesini?"
Gw: "Belum. Baru kali ini."
HRD: "Ah masa. Belum pernah kesini sama sekali?"
Gw: "Maksudnya berkunjung ke BCA sini kan? Iya belum pernah, baru kali ini."
HRD: *hening* sambil ngutak ngatik hp nya seperti mencari something wrong.
Dan aku pun berinisiatif untuk memulai percakapan lagi.
Gw: "Ini saja saya baru diinfo setelah sebulan lebih dari tes SHL."
HRD: "Kamu tes SHL kapan?"
Gw: "Sekitar tanggal 2-3 Februari."
HRD: "Kamu ga angkat-angkat teleponnya kali."
Gw: "Saya selalu angkat kok."
*hening (lagi)*
HRD: "Oke cukup sampe sini. Nanti dikabarin lagi. Ditunggu ya."
Gw: "Oke bu, makasih ya."

Hanya itu yang aku ingat. Harap maklum jika ada perkataan yang tidak tercatat karena lupa haha

In the end, salah satu pesanku ketika interview adalah jangan sampai salah ngomong ataupun asal jawab. Karena hanya dari satu kata yang keluar dari mulut kita itu bisa jadi 1000 topik pembahasan lainnya dan pasti akan ditanya mendetil mengenai hal tersebut. Jadi benar-benar harus persiapan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Untuk yang masih sanggup baca curhatan tentang proses selanjutnya bisa baca kesini. Tapi kalau mau tahu soal benefit yang didapat jika sudah jadi karyawan tetap BCA, bisa mampir kesini.

Ngomong-ngomong, karena aku menerima banyak sekali tanggapan positif dari mereka yang sudah membaca blog-ku, aku sangat terbuka untuk review CV jika ada yang perlu bantuan untuk itu. Kalian bisa kirim pesan denganku melalui LinkedIn dan kirim CV-mu disana, aku akan bantu review. Kalau perlu diskusi seputar pertanyaan-pertanyaan interview, aku juga sangat terbuka untuk diskusi. Jika kalian sedang mengikuti proses rekrutmen di perusahaan lain selain BCA, aku juga akan sangat senang bila bisa membantu, terlebih di masa pandemi ini yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. I will help you as good as I can. It's free, please don't hesitate to me. Semangat dan semoga berhasil meraih pekerjaan impianmu ya! 😊

Pengalaman IT Trainee BCA


Well, ini kejadiannya tanggal 29 Maret 2019, tapi aku baru sempat mempublikasikan sekarang.
Aku mau berbagi pengalaman interview-ku untuk yang benar-benar pertama kalinya 😂

Namaku Cornelia, mahasiswa Sistem Informasi di salah satu universitas di Jakarta. Saat ini, aku belum lulus kuliah. Seorang mahasiswa semester akhir yang masih sibuk mengerjakan skripsinya tapi sudah sok sibuk mencari pekerjaan haha

Jadi, semua ini bermula dari niatanku untuk mengisi formulir di grup skripsi kampus, mengenai IT Trainee dari BCA. Di waktu pertama kali isi formulir, I dont expect too much. Formulir yang diisi hanya seputar perkuliahan. Setelah mengisinya, aku nggak kepikiran akan diterima atau enggaknya. Aku isi formulir ini dua kali, yang pertama itu nggak ada kabar setelah pengisian. Lalu yang kedua kali ini, aku dapat e-mail lolos seleksi administrasi.

Setelah proses administrasi, dilanjutkan dengan tes SHL, yaitu semacam psikotes. Aku mengerjakan tes ini selama dua jam, karena soal-soalnya cukup banyak dan menurutku waktunya terbilang singkat. Tesnya terdiri dari tes verbal, numerik, dan logika. Menurutku pribadi, lumayan susah haha
Urutan tes yang mudah ke sulit untukku adalah logika-verbal-numerik. Satu hal yang perlu diingat adalah sebisa mungkin tidak mengkosongkan satu soal pun. Jawab sebisanya.

Tipsnya itu dari awal saat mulai mengerjakan, lihat waktunya diberikan berapa lama. Nah, sehabis itu tentukan pembagian waktunya, misalkan 1 soal 1 menit. Kalau menemukan soal yg dirasa susah, pilih jawaban yang mendekati saja. Jangan terlalu lama berbelit-belit di satu soal, karena menurutku ini juga dinilai. Nanti takutnya dicap kita nggak bisa efektif dalam menggunakan waktu yang ada dan dianggap nggak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai deadline. Bisa juga dicap sebagai orang yang lambat dalam berpikir.

Selanjutnya, ada juga tes kepribadian. Ini nggak ada jawaban salah atau benar. Isi jawaban yang sejujur-jujurnya saja. Karena ini penilaian dari kepribadian kita itu sesuai atau enggak dengan apa yang dibutuhkan BCA.

Tibalah 1,5 bulan kemudian, tiba-tiba aku ditelepon oleh BCA untuk proses interview. Aku dijadwalkan untuk datang menghadiri sesi interview ke Wisma BCA Slipi keesokan harinya. Namun, dikarenakan juga besoknya itu aku sudah ada jadwal lain, jadi aku minta reschedule. Akhirnya aku dan HR-nya sepakat untuk mengatur jadwal interview ulang. Lagi2 gw menunggu kabar ketidakpastian lagi.

Tibalah hari Rabu, aku dapat e-mail dari BCA mengenai undangan interview di hari Jumat.
Di hari Kamisnya, aku ditelepon lagi untuk konfirmasi kehadiran. Aku spontan jawab "ya, saya bisa datang."

Jumat, 29 Maret 2019.
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Aku sudah berangkat dari rumah jam 07:00 pagi, jadwal interview-ku jam 09:30. Aku tiba di Wisma BCA jam 09:15, karena aku perlu mampir ke kampus dulu untuk bimbingan skripsi dan ternyata dosennya belum datang. Jadi, aku memutuskan untuk langsung menuju BCA. Aku naik ke lantai 9, disitu sudah ada beberapa orang yang sedang menunggu panggilan interview juga.

Saat pertama kali aku masuk ke ruangan di lantai 9, ada mbak-mbak dan satpam yang jaga disana. Lalu, aku ditanya ada perlu apa. Aku menjawab ada panggilan interview dan verifikasi SHL untuk posisi IT Trainee. Lalu mereka meminta kelengkapan formulir dan lainnya. Ketika ditanya ijazah, transkrip nilai atau SKL, aku menjawab "belum ada. Saya sudah bertanya ke admin BCA, katanya boleh menyusul."
Mereka berdua sempat kaget mendengarnya karena salah satu persyaratan untuk apply job di BCA itu minimal ada SKL (Surat Keterangan Lulus) tapi aku melewatkannya haha
Ya gimana.. sampai saat inipun aku belum lulus, gimana caranya bisa bawa SKL :(
Si mbaknya sama pak satpam malah tatap-tatapan satu sama lain. Mereka juga bertanya ulang padaku seolah-olah terlihat ragu dan bingung. Mungkin mereka bingung mau kasih izin atau nggak kalau tanpa SKL. Tapi akhirnya aku diizinkan untuk masuk juga dan disuruh tunggu. Aku hanya berbagi senyum kepada para pelamar lainnya lalu duduk manis. Kira-kira ada sekitar 10 orang. 

Kemudian, tanpa menunggu lama langsung disuruh verifikasi test SHL. Verifikasi SHL ini kita diminta mengerjakan tes yang sudah kita kerjakan kemarin-kemarin secara online, lalu kerjakan ulang disana dengan soal yang berbeda. Tapi jenisnya tetap sama kok, dari tes verbal, numerik, dan logika. Kali ini aku merasa nggak sesulit tes yang sebelumnya. Mulai dari yang verbal, numerik, dan logika, semuanya terasa mudah untuk dikerjakan dibandingkan dengan tes online yang sebelumnya. Sehabis itu, aku diminta untuk menunggu lagi untuk panggilan interview.
Lalu, aku mendengar namaku dipanggil. Seketika aku masuk ke ruangan dan mulai interview dengan HRD nya. Oke, rangkum di next part yaps.

Buat yang mau tau rangkuman tentang interview HRD ku, bisa baca kesini.