Salah satu hal terpenting dalam bisnis itu bukan hanya modal berupa materi, tetapi modal berupa mindset. Sebanyak apapun uang yang kita punya, kalau tidak didukung dengan mindset yang baik, pasti akan sulit untuk sukses. Tetapi seminim apapun modal uang yang kita punya, selama mindset kita bagus, peluang keberhasilanpun menjadi lebih besar.
Keterbatasan modal nggak menghalangimu untuk mencapai kesuksesan. Jadi, stop bilang mau sukses tapi ngeluh nggak punya uang untuk modal ya. Nah, yuk kita simak hal-hal berikut untuk mencapai kesuksesan dalam bisnismu!
1. Pastikan kamu sudah memiliki mindset yang baik
Semua kesuksesan itu bermula dari pola pikir yang baik dan memiliki mental yang nggak gampang menyerah. Jadi, jangan memupuk mental tempe yang belum mulai apa-apa tapi sudah takut gagal duluan ya. Seperti halnya baru rugi sedikit tapi sudah kapok dan berhenti, seakan-akan jadi trauma yang mendalam. Satu hal yang perlu kamu ketahui, mereka yg sukses itu sudah mengalami kegagalan berkali-kali bahkan rugi sampai puluhan bahkan ratusan juta. Tetapi mereka bisa sukses karena tetap belajar dan bangkit dari kegagalan untuk mencapai target.
Coba deh, jangan memupuk mental jadi serupa dengan kaleng kerupuk yang kesenggol dikit penyok. Because you are a fighter!
2. Take action dalam bisnis dan jangan kebanyakan mikir
Nah, ini jadi salah satu masalah untuk sebagian orang yang baru memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Ingin menjadi pengusaha sukses, tapi masih bingung mau berbisnis apa dan mulai darimana. Nggak perlu galau lama-lama untuk ini ya, guys. Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah tentukan target marketmu siapa, misalnya perempuan yang berusia 18-24 tahun dan memiliki hobi memasak di daerah Jakarta. Nah, kemudian kamu bisa menentukan produk apa yang cocok kamu jual dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kamu juga boleh riset produk, tapi tetapkan batas waktunya ya, jangan sampai terlalu lama yang ujung-ujungnya jadi nggak action-action karena banyak pertimbangan. Kalo udah nemu yg tepat langsung aja mulai. Jangan jadi toko serba ada alias menjual semua produk, seperti pakaian, makanan, gadget, beras, aksesoris, dan lain-lain jadi satu, karena ini nggak efektif. Kamu malah membuat customer gagal fokus nantinya. Fokus saja ke satu produk yang relevan dengan target market.
Intinya, produk apapun bagus selama kita tekun dan konsisten. Jadi, nggak perlu dipikirin berlarut-larut mau berbisnis apa, karena ini seharusnya kamu lebih banyak menggunakan waktu untuk berpikir bagaimana caranya supaya bisnismu berkembang, bukannya malah menghabiskan waktu untuk menerawang-nerawang produk ini laku atau nggak di pasaran.
3. Promosikan produk secara organik di media elektronik
Metode organik disini seperti mempromosikan produk melalui marketplace, sosial media, blog, media periklanan, dan lain-lain yang umumnya gratis. Kamu bisa mengajak kerja sama e-commerce lain untuk saling mempromosikan produk satu sama lain. Selain itu, kamu juga bisa mempelajari teknik marketing dari kompetitormu. Ingat, dipelajari ya, bukan copy-paste. Kamu bisa mempromosikan produkmu secara hard selling ataupun soft selling sesuai dengan kebutuhanmu.
4. Melakukan promosi produk dengan metode berbayar
Kalau sudah berhasil menjalani bisnis dengan metode organik, sudah dapat profit lumayan dan mau mengembangkan bisnis lebih dalam, kamu bisa naik level ke metode promosi yang berbayar. Kamu bisa mencoba promosi melalui social media atau marketplace advertising, paid promote, endorsement, SEO, dan media promosi berbayar lainnya. Tapi ingat, untuk berhasil dalam teknik ini, kamu benar-benar membutuhkan skill marketing dan analisis data yang baik, karena kamu akan selalu berhubungan dengan data untuk analisis strategi berikutnya. Kalau gagal atau rugi, jangan down ya, tapi carilah solusi bagaimana cara supaya bisa mencapai target. Jangan mengeluh, selalu belajar dari kegagalan. Karena semua entrepreneur nggak ada yang sukses tanpa merasakan kegagalan. Jadi, itu adalah hal yang sangat wajar.
5. Jangan malas bergaul dengan para pebisnis lainnya
Banyak-banyaklah belajar dari mereka yang sudah sukses duluan. Pelajari bisnisnya, cara berpikirnya, sikapnya, dan cara dia menanggapi sesuatu. Bahkan sebenarnya mereka itu nggak pelit ilmu, lho. Sebagian besar orang-orang yang sudah sukses selalu suka sharing. Kamu bisa menjumpai mereka di dalam komunitas bisnis ataupun melalui seminar dan workshop tentang bisnis. Calon pengusaha sukses itu nggak ngumpet di rumah saja, lho.
6. Teknik closing yang wajib kamu miliki
Nah, setelah kamu mendapatkan calon pembeli dari hasil promosimu, apa langkah selanjutnya yang harus kamu kuasai?
Yaps, teknik closing. Disini, kamu perlu menjadi seorang influencer, membuat seseorang yang tadinya setengah-setengah tertarik dengan produk kita atau cuma mau nanya-nanya saja, tapi akhirnya berujung dengan jadi membeli. Jangan pernah membiarkan percakapan putus sampai di kamu ya, selalu tanyakan tentang kebutuhan dan keinginan customer. Pahami masalah mereka, apa yang mereka butuhkan, lalu kaitkan solusi dengan produk yang kamu tawarkan. Kalaupun mereka nggak jadi membeli sekarang, nggak apa-apa. Mungkin sekarang dia bukan jodohmu, tetapi siapa tahu dia akan membeli produkmu di bulan depan, kan?
7. Pertahankan customer yang loyal
Setelah kamu berhasil menjual produkmu ke satu orang, tidak menutup kemungkinan bahwa dia akan kembali membeli produk kamu. Pertahankan kualitas produk dan jalin relasi yang baik dengan dia. Selalu berinovasi dan kembangkan ide-ide baru tentang produk, lalu kemudian tawarkan lagi padanya di lain waktu. Teruslah menyediakan suatu produk yang dibutuhkan oleh banyak orang, bukan hanya sekedar produk yang kamu sukai.
Kalau kamu mau punya bisnis yang sehat, 6 keahlian ini sudah otomatis wajib untuk kamu miliki. Selalu bertanggung jawab, sabar, jujur, dan konsisten ya. Pada akhirnya, bisnis ikut berperan dalam mendewasakan kita. Semoga bermanfaat!
All informations about career, job recruitment, education, financial, and science
Sunday, June 21, 2020
6 Rekomendasi Buku Self Improvement
Seperti yang kita ketahui, kebiasaan dalam memilih buku-buku yang akan kita baca itu sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter, lho. Maka dari itu, pedoman dan bacaan yang berkualitas akan membentuk karakter yang berkualitas juga. Yuk, gunakan waktu luangmu selama di rumah agar menjadi lebih produktif dengan membaca buku-buku self improvement berikut:
1. The 7 Habits of Highly Effective People
Buku ini ditulis oleh Stephen Covey yang setiap bab didedikasikan kepada satu kebiasaan, dengan total tujuh kebiasaan yang efektif pada seluruh bab. Tujuh kebiasaan yang efektif tersebut adalah dengan menjadi orang yang proaktif, merujuk pada tujuan akhir, menentukan yang utama atau skala prioritas, berpikir win-win solutions, berusaha untuk memahami terlebih dahulu baru memahami, prinsip kerja sama kreatif, dan ‘asahlah gergaji’ (principles of balanced self-reward). Dengan demikian kebiasaan-kebiasaan yang baik akan menciptakan karakter yang baik juga.
2. How To Win Friends & Influence People
Buku ini ditulis oleh Dale Carnegie yang menjelaskan tentang 6 cara untuk membuat orang menyukai kita, 12 cara untuk membuat orang menerima pemikiran kita, dan 9 cara untuk membawa pengaruh dan perubahan bagi setiap orang. Ini sangat cocok untuk kamu yang ingin memperluas pergaulan ataupun ingin berkarier sebagai influencer, lho.
3. Think & Grow Rich
Buku ini ditulis oleh Napoleon Hill yang secara garis besar bertujuan untuk menanamkan mindset, kesadaran, dan keyakinan yang kuat untuk memiliki perilaku dan cara berpikir seperti orang sukses. Sebelum kita dapat mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar, kita perlu menarik pikiran kita dengan keinginan dan rencana yang kuat untuk meraihnya. Buku ini berfokus dalam mengasah pola pikir yang kuat (master mind) dalam meraih kesuksesan.
4. Grit: The Power of Passion and Perseverance
Apakah kamu pernah bertanya-tanya kenapa orang yang punya bakat alami malah sering gagal mencapai potensi mereka sementara orang lain yang nggak terlalu berbakat bisa menggapai hal-hal yang menakjubkan? Buku ini ditulis oleh seorang psikolog perintis, Angela Duckworth, yang akan menunjukkan bahwa pencapaian yang luar biasa bukanlah didapat hanya karena bakat semata, tetapi perpaduan istimewa antara passion dan kegigihan. Yuk, cari tahu rahasianya!
5. The Magic of Thinking Big
Ini juga salah satu buku yang menuliskan tentang dahsyatnya cara berpikir kita agar dapat menjadi orang yang luar biasa. Kamu adalah buah dari pola pikir kamu. Buku ini ditulis oleh David Schwartz, yang akan menjawab semua kegalauanmu sekaligus mematahkan pendapat orang-orang yang pesimis seperti “Nggak ada lagi peluang untuk memimpin karena sudah terlalu banyak pemimpin di luar sana” atau “Apa yang terjadi, terjadilah. Kita cuma mengikuti arus dan menerima takdir” atau “Kesuksesan itu nggak sepadan dengan harga yang harus kamu bayar, sangat sulit” dan lain-lain. Semua itu nggak benar lho ya, kamu bisa menemukan jawabannya lebih lanjut melalui buku ini.
6. Second Chance
Buku ini ditulis oleh Robert Kiyosaki yang berfokus pada keputusan cerdas yang kita ambil dalam mengelola finansial. Untuk kamu yang ingin belajar mengelola finansial dan memahami lebih dalam apa itu aset dan liabilitas, boleh banget baca buku ini. Kalau kamu pernah gagal atau mengalami kebangkrutan di masa lalu, maka akan selalu ada kesempatan kedua untuk kamu memperbaikinya agar bisa menjadi seorang pemenang yang memiliki kendali atas masa depan dengan pengelolaan finansial yang baik. Jangan menyerah ya!
Nah, itulah rekomendasi buku-buku yang bisa kamu baca di sela-sela waktu luangmu agar dapat menjadi lebih produktif. Semoga bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat melalui bacaan yang bermanfaat. Selamat membaca!
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/The_7_Habits_of_Highly_Effective_People
Published in IDN Times.
Published in IDN Times.
Tuesday, June 16, 2020
Gagal Interview Kerja Berkali-Kali? Jangan Menyerah! Simak 10 Tips Berikut
Banyak yang mengatakan kalau fresh graduate susah mendapatkan pekerjaan, peluangnya kecil, dan saingannya banyak. Sekalinya dapat tawaran kerja, gajinya rendah banget, bahkan di bawah UMR. Ada juga yang sudah lulus lama, tapi masih tak kunjung mendapat pekerjaan, padahal sudah menyebar CV ratusan kali dalam sehari. Seperti yang kalian tahu, kalau salah satu penyebab gagal diterima di suatu perusahaan itu karena kita nggak memenuhi kualifikasi perusahaan, apalagi nggak meyakinkan saat proses interview.
Nah, apa saja sih yang perlu teman-teman siapkan sebelum proses interview? Yuk, simak tips berikut.
1. Pastikan kamu sudah latihan tanya jawab seputar interview
Selalu siapkan diri dengan mantap dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan interviewer. Salah satunya dengan mencari tahu pertanyaan-pertanyaan apa saja yang kira-kira akan ditanyakan. Setelah itu, latihan tanya jawab di rumah, nggak masalah kok jika kamu tanya jawab sendiri di depan cermin atau merekam prosesnya. Hal ini akan membuat kamu lebih rileks dan percaya diri ketika sudah menghadapi interview yang sesungguhnya. Siapkan jawaban terbaikmu, kalau perlu siapkan juga versi Inggrisnya. Tetaplah menjawab pertanyaan yang relavan dan jadilah diri sendiri, tanpa dilebih-lebihkan atau berbohong, ya. Jadilah versi terbaik dari dirimu, guys.
2. Usahakan jangan datang terlambat
Disarankan untuk datang 15 menit sebelum jadwal interview dimulai. Lebih baik jangan terlalu pagi atau kesiangan. Kalau terlalu pagi, apalagi sampai 1-2 jam sebelum jadwal interview dimulai, nggak menutup kemungkinan akan menimbulkan kesan seperti pengangguran yang nggak punya kesibukan lain. Kita punya waktu 1-2 jam tapi malah dipakai untuk bengong-bengong menunggu jadwal interview. Nah, ini kesannya seperti nggak menghargai waktu yang ada. Tetapi jangan sampai kesiangan juga ya, nanti kamu malah dianggap nggak bisa on time dan menimbulkan kesan buruk. Sebagai tambahan, kalau punya blazer, lebih baik dipakai. Lebih baik kelebihan daripada kekurangan.
3. Tunjukkan skill yang kita miliki kepada interviewer
Ketika diinterview, jangan ragu untuk mengatakan semua skill yang kita punya, beri tahu apa saja yang sudah kita capai dan prestasi apa saja yang kita miliki di bidang tersebut. Disini kita sedang menjual kualitas diri kita. Akan tetapi perlu diingat, katakan skill yang relevan dengan bidang pekerjaan yang kita lamar, ya. Karena nggak lucu kan, jika kita melamar pekerjaan di bidang marketing, tetapi kita malah menceritakan pengalaman kita saat menjadi juara lomba menyanyi di saat TK dulu.
4. Jawaban atas menjawab pertanyaan "Jelaskan tentang diri kamu"
Nah, salah satu pertanyaan ini juga penting banget untuk dimaksimalkan, lho. Kedengarannya mungkin sepele, tetapi dari sinilah interviewer dapat mengetahui kamu adalah orang yang seperti apa, sesuai atau tidak dengan posisi yang kamu lamar. Oleh karena itu, cukup ceritakan keahlian yang kamu miliki, pengalaman kerja atau magang yang sesuai dengan bidang tersebut, dan prestasi apa saja yang sudah pernah kamu raih. Jangan malah menceritakan kisah kehidupan pribadi dari masa kecil sampai sekarang, ya, karena interviewer sama sekali nggak tertarik dan nggak mau tahu-menahu mengenai curhatan suka duka hidup kita.
5. Kuasai tugas akhir alias skripsimu sendiri
Kenapa satu hal ini penting? Well, kalau kamu sekarang masih kuliah, mungkin banyak yang menganggap ini nggak penting, yang penting asal lulus saja sudah bagus. Tetapi berdasarkan pengalamanku, skripsi ini cukup sering ditanyakan oleh interviewer, lho. Khususnya bagi kamu yang menyandang status fresh graduate. Nah, kalau mau maksimal dalam menjelaskan skripsimu, kamu perlu menguasai sampai ke seluk beluknya kan? Jangan sampai malah nggak bisa menjelaskan tentang topik skripsimu sendiri, ya.
6. Perhatikan etika dan bahasa tubuh yang baik
Bersikaplah formal tetapi tidak kaku. Berikan senyuman dan jangan pasif-pasif banget. Selalu memulai percakapan dengan berjabat tangan dan perkenalkan diri, kemudian duduk setelah dipersilakan untuk duduk. Ciptakan suasana interview yang rileks dan jadilah kandidat yang proaktif.
7. Tujuan bekerja yang jelas dan kompatibel dengan perusahaan
Apa yang akan kamu jawab ketika interviewer menanyakan hal ini?
"Apa sih yang membuat kamu memutuskan untuk bekerja disini? Apakah supaya dapat gaji atau apa? Kenapa nggak menjadi wirausaha saja seperti keluargamu?"
Biasakan untuk mencari tahu latar belakang perusahaan yang hendak kamu tuju, ya. Jelaskan tentang alasanmu mengapa kamu memilih perusahaan tersebut dan kenapa bukan perusahaan lain yang serupa. Kemudian, jelaskan tentang passion dan skill kita yang relevan, lalu kontribusi seperti apa yang akan kita terapkan di perusahaan tersebut nantinya. Pastikan bahwa kamu menjelaskan rencana kontribusi yang baik dan optimal yang memang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut, ya. Mencari pengalaman kerja itu mungkin memang menjadi tujuanmu, tetapi bukan berarti semuanya harus disampaikan secara terang-terangan, kan? Jika sampai tetap diminta untuk memilih bekerja karena pengalaman atau uang, kamu bisa menjawab kalau kamu memang memerlukan kedua hal tersebut, yang dimana keduanya akan otomatis kamu peroleh setelah bekerja.
"Saya kira perusahaan ini menyediakan kedua hal tersebut. Tetapi kalau memang ternyata disini tidak menyediakan keduanya atau hanya dapat salah satunya saja, saya rasa akan lebih baik kalau saya mendapatkan kedua hal tersebut di perusahaan lain."
8. Tetaplah percaya diri dan jangan ragu dalam menjawab
Katakan bahwa kita suka belajar. Beri tahu hal-hal apa saja yang sudah kita pelajari dan bagaimana hasilnya, lalu kemudian apa yang sedang fokus kita pelajari saat ini. Umumnya, interviewer itu sangat tertarik dengan orang yang suka belajar. Kenapa?
Return on investmentnya tinggi. Apalagi kalau kita fresh graduate, kita dibayar setara gaji pemula yang berarti belum memiliki pengalaman sama sekali, tetapi impact untuk perusahaan jadi lebih tinggi karena karyawannya suka belajar. Nggak perlu susah payah ditraining sampai urat putus, karena kita selalu senang mencari pengetahuan, improvisasi diri, dan punya potensi yang baik bagi perusahaan ke depannya. Costnya murah, returnnya tinggi.
Hindari menjawab "nggak tahu." Ketika ditanya apakah ada pertanyaan, hindari jawaban "nggak ada." Pikirkan jawaban dan pertanyaan yang terbaik, lalu tunjukkan sikap antusias terhadap interviewer.
9. Berikan jawaban yang relevan dan gunakan bahasa yang profesional
Selalu gunakan bahasa yang profesional juga nggak kalah pentingnya, lho. Contohnya, kalau kamu memiliki pengalaman berjualan online atau memiliki toko online, jangan katakan "Saya pernah memiliki pengalaman di bidang sales, karena saya memiliki online shop yang saya rintis sendiri dari nol." Tetapi akan lebih baik jika kamu mengubah kata online shop tersebut menjadi pengalaman "mengelola e-commerce sendiri."
Kemudian, tidak semua pertanyaan interviewer wajib kamu jawab, lho. Terkadang, ada beberapa interviewer yang menanyakan hal-hal yang nggak relevan dan nggak ada kaitannya dengan pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, "Agama kamu apa?" atau "Kamu berstatus single atau sudah menikah?" atau "Kamu sudah punya pacar belum?"
Nah, kalau kamu ditanyakan hal-hal semacam ini, kamu nggak harus dan nggak punya kewajiban untuk menjawab kok, karena semua itu adalah privasimu. Sampaikan bahwa kamu keberatan menjawab karena itu adalah privasi dan sama sekali nggak berkaitan dengan pekerjaan yang sedang kamu lamar.
10. Jangan down kalau ditolak perusahaan yang kamu incar
Ditolak perusahaan itu adalah hal yang sangat wajar sekali, karena ada ratusan kompetitor yang melamar posisi tersebut di perusahaan yang sama. Masih banyak perusahaan lain yang mampu merekrutmu dengan posisi yang lebih baik. Selalu pelajari teknik interview dari hari ke hari, buat catatan atau rekap interview yang sudah kamu lakukan, belajarlah dari pengalaman tersebut. Cari tahu kesalahan-kesalahan kecil dalam menjawab yang telah kamu lakukan sebelumnya, kemudian dipelajari untuk proses interview berikutnya agar dapat berjalan dengan lebih baik dan maksimal. Kamu bisa belajar melalui internet, bertanya ke orang-orang yang sudah berpengalaman, ataupun orang yang sudah pernah berpengalaman menjadi HRD. Pelajari dengan konsisten dan kamu akan memperoleh hasil yang maksimal juga sesuai dengan usahamu.
Itulah tips-tips interview yang bisa membantumu sebelum memulai proses wawancara kerja. Semoga bermanfaat dan jangan pernah menyerah, ya!
Ngomong-ngomong, karena aku menerima banyak sekali tanggapan positif dari mereka yang sudah membaca blog-ku, aku sangat terbuka untuk review CV jika ada yang perlu bantuan untuk itu. Kalian bisa kirim pesan denganku melalui LinkedIn dan kirim CV-mu disana, aku akan bantu review. Kalau perlu diskusi seputar pertanyaan-pertanyaan interview, aku juga sangat terbuka untuk diskusi. I will help you as good as I can. It's free, please don't hesitate to me. Semangat dan semoga berhasil meraih pekerjaan impianmu ya! 😊
Sunday, June 14, 2020
[Curhat Olshop] Pengalaman dengan Customer yang Cukup Ribet
Sesekali rileks yuk, kali ini aku nggak bahas yang dalam-dalam dulu dan menulis lebih santai~
Sebenarnya ini konten lamaku, sudah pernah dipublish tahun 2018 sebelumnya disini, aku baru baca lagi dan agak lucu juga sih haha
Sekarang aku repost di blog ini. By the way, ini pengalaman pribadi dan diangkat dari kisah nyata wkwk kalau mau saja dibaca, kalau enggak skip aja. Buat yang bilang aku cuek dan tidak berperasaan, aku bisa sesabar ini kalau itu memang role dan job desc ku :p ehehe
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Halo, berhubung online shop yang aku punya ini udah jalan cukup lama, tepatnya sejak 2014 ya jadi udah teramat sangat banyak suka dukanya yang terjadi haha
Jadi kali ini aku punya salah satu pengalaman menarik yang mau aku share, yaitu kedapetan customer anak SD yang lumayan ribet dan bertele-tele sekali. Ngga cuma ga punya rekening, tapi jujur aja ya diperlukan kesabaran ekstra untuk menghadapinya :p
Berikut screenshot chat dari awal mula percakapan sampai ke akhirnya.
1. Pada awalnya dia chat ke whatsapp, dan aku masih belum ngeh kalau ternyata dia ini masih SD. Karna belum stalking instagramnya jadi belum tau asal-usulnya haha
2. Disini udah mulai tampak kalau ternyata dia suka nge-spam dan nggak sabaran
Sampe sini udah rada males ladeninnya karena udah ada kalimat sakti pembeli yaitu "nanti aku kabarin lagi ya kalo jadi"
HAHA! Buat para seller pasti udah bosen nih sama kalimat ini yang ujung-ujungnya mereka menghilang entah kemana :p
Pernah juga aku follow up yang akhirnya malah diblock hiks
Tapi ya jangan baper baru gitu doang, masih banyak pembeli lainnya kok hehe
4. Spamers mulai beraksi. Liat aja ini udah minta jangan mahal-mahal, eh dispam pula. Ini dia voice call dan spam huruf P gitu sampe puluhan kali sis totalnya.. haduh #bantinghp
Wew murah ya dek, mantap deh.
Kalo inget jaman gue SD, 17rb itu mahal bro :p ahahaaha
Ngga banyak duit kayak si adek ini~
5. Makasih ya udah spam sampe puluhan kali lalu sekarang dispam lagi dengan typo-mu :)
6. Iya kak gapapa, aku udah biasa kok ditanyain dan dispam gini :") haha
7. Kira-kira bakal jawab apa nih kalo dichat gini?
Cara bayar dan cara terima barangnya gimana kak?
8. Yak, mari kita jelaskan~
9. Bayar orderan di marketplace via kantor pos itu pake alamat, no rek, atau kode pos?
Padahal sebenernya aku baru kirim hasil preview ketika customer udah transfer. Tapi buat kamu apa sih yang ngga dek :D
Mumpung dia request designnya juga ga susah jadi aku bikinin dulu aja.
10. Untuk pengisian alamatnya pun harus aku contohin juga ya? Oke ga masalah, buat kamu apa sih yang ngga dek :D
11. Dia spam ini sampe 35 chat, cuma manggil "kak"...
Sabar atuh kak, nangis nih T.T #nyalainshower
12. Dan ini dia taraaaaa! Sampe emaknya pun ikut turun tangan balesin chatnya :p haha
Alamat yang si adek kasih diatas itu ternyata salah, dibenerin ini sama emaknya. Haduh dek, untung belum dikirim ya barangnya, kacau deh kalo paketnya nyasar :(
Oh ternyata dek wina baru pertama kali belanja online toh. Cool!
Iya gapapa aku tungguin, semangat bantuin mama ya dek :)
13. Dan akhirnya selesai juga transaksi ini, diakhiri dengan transferan yang masuk. Makasih banyak loh dek, kamu sangat menghargai usahaku :") haha
14. Makasih banyak! Akhirnya dia mencoba untuk merekomendasikan ke teman-temannya :D
Oh iya ngga cuma sampe sini aja loh, dia juga mempromosikan daganganku ke instagramnya hihi
Baik juga kamu dek, makasih ya <3
Taraaa.. akhirnya case sudah diterima dengan baik.
Melalui kisah ini yang mau aku share adalah kalo ternyata ngga semua anak kecil yang nyasar ke olshop kita itu ngga serius beli atau cuma nanya-nanya doang. Bisa jadi mereka mau beli tapi ngga tau caranya, sama seperti kasus diatas. Tetep layanin dengan sabar, kalo berjodoh ya berujung closing kan. Bahkan direkomendasikan lagi ke teman-teman lainnya :)
Yang kedua adalah menurutku dia ini termasuk salah satu anak generasi jaman now yang cukup gigih. Bisa diliat dia berusaha banget ngejer informasi untuk belajar cara belanja online. Dia nanya A sampe Z, bahkan dia itu sampe bolak-balik dari rumah-kantor pos-alfamart-rumah-alfamart lagi cuma untuk ngurusin pembayaran aja. Jadi jangan mau kalah ya sama anak kecil yang bersemangat banget untuk belajar :D
Lalu yang terakhir, coba jangan beda-bedain customer, layanin mereka sama layaknya seperti customer lain yang serius mau mengorder barang. Dan yang paling penting adalah tetap sabar dan berikan pelayanan sebaik mungkin sehingga dia nyaman dan melakukan repeat order dalam jumlah yang lebih banyak.
Good luck !
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Satu hal yang membuatku sukacita setelah membaca tulisan ini kembali, semangat anak ini untuk belajar transaksi online cukup gigih. Kadang hal-hal yang sederhana seperti ini cukup membuatku salut. Orang yang cerdas ketika dia berhasil mencapai sesuatu tidaklah heran. Tetapi orang yang tadinya tidak tahu, kemudian menjadi tahu karena belajar dan berusaha keras, itu keren dan luar biasa. Nggak ada orang yang terlihat bodoh bagiku kalau dia gigih seperti ini :)
Monday, June 1, 2020
7 Etika Dasar Profesional di Dalam Dunia Kerja
Hi, kalau sebelumnya aku pernah post tentang pengalaman dan persiapan interview kerja, kali ini aku mau sharing tentang etika dasar setelah memulai karier di perusahaan. Pasti udah pada tau dong ya kalau kita bekerja tuh nggak hanya butuh IQ tinggi, tetapi juga perlu EQ dan etika bekerja yang baik.
Berikut ini beberapa poin penting yang perlu diketahui dalam dunia kerja, khususnya ketika berada di fase awal atau baru merintis karier:
1. Cara Berargumen yang Valid
Sekilas terdengar simple karena dalam kehidupan sehari-haripun, mungkin kita sudah terbiasa adu argumen dengan orang lain. Namun apakah argumen yang kamu lontarkan itu sudah valid?
Well, pantangan terbesar ketika berargumen adalah OPINI. Jangan pernah adu argumen dengan bos atau rekan kerjamu menggunakan opini atau pendapatmu, karena ini sama sekali nggak valid, yang ada tuh kamu bisa dichallenge balik sama mereka.
Contohnya begini:
1. Cara Berargumen yang Valid
Sekilas terdengar simple karena dalam kehidupan sehari-haripun, mungkin kita sudah terbiasa adu argumen dengan orang lain. Namun apakah argumen yang kamu lontarkan itu sudah valid?
Well, pantangan terbesar ketika berargumen adalah OPINI. Jangan pernah adu argumen dengan bos atau rekan kerjamu menggunakan opini atau pendapatmu, karena ini sama sekali nggak valid, yang ada tuh kamu bisa dichallenge balik sama mereka.
Contohnya begini:
Bos: "Kenapa fitur X itu ada di sebelah kiri? Saya nggak suka lihatnya."
Kita: "Karena menurut saya, fitur X itu lebih bagus ada di sebelah kiri, lebih simple dan menarik untuk dilihat."
Bos: "Lah kalau menurut saya, fitur X lebih bagus dan menarik jika ada di sebelah kanan."
Udah. Kalian sama-sama seri kan, draw. Nggak ada yang menang dan kalah. Karena jika opini dibalas dengan opini = seimbang. Bobotnya sama.
Jadi, biasakan membalas argumen seseorang itu dengan FAKTA ya. Kalau kita punya data yang menunjukkan keakuratan kenapa fitur tersebut sebaiknya ditempatkan di sebelah kiri, kita baru menang. Bobot kita lebih tinggi.
Biasanya aku akan mempertimbangkan hal-hal ini ketika hendak berargumen:
a. Fakta di lapangan
Bisa mengumpulkan data, survei, polling, grafik, diagram, dan lain sebagainya atas sesuatu yang TELAH terjadi. Kalau kita pegang bukti atas segala sesuatu fakta di lapangan, posisi kita udah ada di atas awan.
b. Bukti kesepakatan antar team
Kalaupun belum terjadi, setidaknya kita harus punya bukti kesepakatan antar tim, yang berisi alasan kenapa fitur X diletakkan di kiri. Hal ini harus sudah disepakati oleh SELURUH tim dan sudah disetujui oleh Project Owner atau Project Manager.
c. Bukti nyata dan alasan yang valid
Dari semua opsi, ini salah satu alasan yang paling kuat. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadinya argumen panjang. Kabar baiknya, kalian jadi punya peluang untuk mendapat referensi dan inovasi yang lebih baik.
Contohnya begini:
Overall, cara pembuktiannya begitu. Syaratnya adalah harus mengandung BUKTI kenapa lebih baik X dan kenapa sebaiknya tidak Y.
Biasanya aku akan mempertimbangkan hal-hal ini ketika hendak berargumen:
a. Fakta di lapangan
Bisa mengumpulkan data, survei, polling, grafik, diagram, dan lain sebagainya atas sesuatu yang TELAH terjadi. Kalau kita pegang bukti atas segala sesuatu fakta di lapangan, posisi kita udah ada di atas awan.
b. Bukti kesepakatan antar team
Kalaupun belum terjadi, setidaknya kita harus punya bukti kesepakatan antar tim, yang berisi alasan kenapa fitur X diletakkan di kiri. Hal ini harus sudah disepakati oleh SELURUH tim dan sudah disetujui oleh Project Owner atau Project Manager.
c. Bukti nyata dan alasan yang valid
Dari semua opsi, ini salah satu alasan yang paling kuat. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadinya argumen panjang. Kabar baiknya, kalian jadi punya peluang untuk mendapat referensi dan inovasi yang lebih baik.
Contohnya begini:
Bos: "Kenapa fitur X ada di sebelah kiri?"
Kita: "Agar lebih praktis dan mudah digunakan oleh user. Bisa dilihat disini (presentasikan data), di menu sebelah kiri itu ada fitur pendukung lain yang blablabla, sehingga dapat mendukung aktivitas operasional sistem menjadi lebih baik. Selain itu, karena di sebelah kanan terdapat tombol Y, maka akan jadi tidak sinkron nantinya bila diletakkan paralel dengan fitur X disana. Hal ini dapat memperlambat sistem dan berjalan tidak optimal. Berikut ini proses pertukaran data yang terjadi pada sistem (presentasi data lagi)."
Overall, cara pembuktiannya begitu. Syaratnya adalah harus mengandung BUKTI kenapa lebih baik X dan kenapa sebaiknya tidak Y.
Jangan pernah sesekali mengatakan "menurut Bapak A..., kata si B begini, kata si C blablabla" Jangan, karena itu sangat fatal. Dengan demikian argumenmu menjadi tidak valid dan nggak ada bedanya sama angin lewat, nggak ada artinya.
Kesepakatan antar tim akan lebih kuat kalau diikuti oleh FAKTA yang logis untuk mematahkan argumen lawan bicara, itu sudah bisa menjadi pendukung yang baik dibandingkan opini semata.
Kapan sebaiknya kita mengemukakan pendapat?
Yaitu ketika berada dalam sesi pengajuan pendapat/memberi masukkan atau ketika diberikan kesempatan untuk berpendapat. Silakan diambil sebagai pelajaran masing-masing ya.
Yaitu ketika berada dalam sesi pengajuan pendapat/memberi masukkan atau ketika diberikan kesempatan untuk berpendapat. Silakan diambil sebagai pelajaran masing-masing ya.
2. Kemampuan Bernegosiasi
Kemampuan bernegosiasi sangat penting di dalam dunia kerja, terlebih untuk menentukan timeline proyek dan persetujuan akan rencana bisnis ke depan. Lalu bagaimana cara bernegosiasi yang baik?
Kemampuan bernegosiasi sangat penting di dalam dunia kerja, terlebih untuk menentukan timeline proyek dan persetujuan akan rencana bisnis ke depan. Lalu bagaimana cara bernegosiasi yang baik?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat business plan, identifikasi tugas apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai target, lalu klasifikasikan tugas tersebut ke dalam beberapa bagian. Kemudian analisis setiap bagian tersebut sesuai dengan tingkat kompleksitasnya, tentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan semua bagian tersebut. Jika diperlukan, jangan segan untuk meminta bantuan leader atau supervisor untuk menganalisis ruang lingkup dan menentukan timeline proyek. Setelah memperoleh hasil, diskusikan timeline tersebut kepada seluruh tim proyek. Jika ternyata tim ingin proyek tersebut selesai dalam waktu yang lebih singkat, tunjukkanlah ruang lingkup proyek dan timeline yang telah dibuat beserta dengan kompleksitasnya. Dikarenakan tingkat kompleksitas yang tinggi, maka membutuhkan waktu selama X hari, agar proyek dapat diimplementasikan dengan maksimal. Namun apabila tetap ingin selesai dalam waktu singkat, buat kesepakatan dengan tim untuk memprioritaskan bagian yang penting untuk diimplementasikan terlebih dahulu. Sampaikan bahwa fokus utama kita itu mengutamakan kualitas proyek semaksimal mungkin, supaya tidak ada masalah setelah diimplementasikan.
3. Menjalin Engagement yang Baik Dengan Tim dan Atasan
Bagi fresh graduates, mungkin hari pertama bekerja terkesan menakutkan. Ada yang takut sulit beradaptasi, ada yang deg-degan kalau nantinya ada senioritas di kantor, takut jika nanti dapat atasan yang galak, bahkan takut jika diberi label buruk lalu dijauhi teman kantor jika melakukan kesalahan. Hal ini sering menjadi dilemma bagi karyawan baru, sehingga tidak jarang membuat masa-masa awal bekerja dipenuhi dengan kecemasan dan kurang produktif. Padahal nyatanya, kita tidak harus selalu menyenangkan semua orang, lho. Saya selalu menanamkan statement bahwa "Kita digaji perusahaan itu untuk bekerja dan menunjukkan performa kita sebaik mungkin, bukan untuk berteman apalagi menyenangkan semua orang. Berteman dengan orang kantor adalah bonus."
Bagi fresh graduates, mungkin hari pertama bekerja terkesan menakutkan. Ada yang takut sulit beradaptasi, ada yang deg-degan kalau nantinya ada senioritas di kantor, takut jika nanti dapat atasan yang galak, bahkan takut jika diberi label buruk lalu dijauhi teman kantor jika melakukan kesalahan. Hal ini sering menjadi dilemma bagi karyawan baru, sehingga tidak jarang membuat masa-masa awal bekerja dipenuhi dengan kecemasan dan kurang produktif. Padahal nyatanya, kita tidak harus selalu menyenangkan semua orang, lho. Saya selalu menanamkan statement bahwa "Kita digaji perusahaan itu untuk bekerja dan menunjukkan performa kita sebaik mungkin, bukan untuk berteman apalagi menyenangkan semua orang. Berteman dengan orang kantor adalah bonus."
Tetapi bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan orang kantor sama sekali, apalagi jadi bersikap acuh tak acuh dan cuek dengan sekitar ya. Tetaplah bersikap ramah dan profesional, namun bukan karena ingin cari perhatian, melainkan membentuk engagement, etika, dan profesionalitas dalam tim.
Apa sih bedanya team engagement dengan pertemanan?
Apa sih bedanya team engagement dengan pertemanan?
Kalau berteman, kita cenderung memiliki hobi yang serupa, mengobrol dan bercanda ria, bersenang-senang, berbagi kebahagiaan, melakukan traveling bersama, dan banyak kegiatan lainnya. Biasanya teman itu kita jumpai di dalam pergaulan dan komunitas. Namun jika team engagement di lingkungan kerja, kita diharuskan berkontribusi dalam tim, mengatur jadwal proyek bersama, merealisasikan goal dan target yang harus dicapai bersama tim, mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan, menciptakan suasana kerja yang kooperatif dan kompetitif, dan lain sebagainya. Jika kamu memiliki kemampuan, tanggung jawab, dan performa kerja yang baik, maka kamu sangat diandalkan oleh tim. Apalagi jika terus menerus berinovasi dan meningkatkan kualitas diri dari waktu ke waktu. Percayalah, jika kamu aktif berkontribusi, memberikan banyak ide yang relevan, dan memiliki kualitas kerja yang baik, merekapun akan sangat senang untuk support kamu.
Belajarlah dari yang lebih ahli, jalin relasi yang baik dengan atasan bahkan sampai ke level tertinggi. Mereka bukan monster menakutkan, tetapi peluang untukmu agar terus berkembang dan mengadopsi pengetahuan dari mereka. Jika ingin menjadi lebih baik, maka belajarlah dari yang terbaik.
4. Menjadi Pemimpin Bagi Karyawan Baru
Saat ini, saya di assign untuk support salah satu anak baru di unit kerja saya. Saya akan melakukannya semaksimal mungkin sampai dia berhasil dan bisa beradaptasi dengan ruang lingkup pekerjaan nantinya. Saya sangat mengusahakan ini karena keberhasilannya adalah keberhasilan saya sebagai seseorang yang diassign untuk memimpin. Let's do it and grow together.
Jangan bersikap bossy, tapi ciptakan suasana kerja sama yang baik. Kita itu tim, bukan senior-junior. Jangan menyuruh-nyuruh dia untuk mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya menjadi bagian kita, tapi sama-sama belajar dan bertumbuh bersama. Ajak dia diskusi dan bertukar pikiran, dengarkan dan pertimbangkan ide yang disampaikan, jangan pernah merasa paling hebat dan benar. Jika dia mengalami kesulitan dan perlu bantuan kita, maka bantulah. Membantu disini bukan berarti kita dikte satu-satu, tetapi bagi tugas, buat kesepakatan dan bagaimana cara mencapai goal sesuai target. Berikan contoh dan instruksi, lalu biarkan dia mengerjakan sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru kita review dan beri koreksi jika memang ada yang perlu diperbaiki.
Saat ini, saya di assign untuk support salah satu anak baru di unit kerja saya. Saya akan melakukannya semaksimal mungkin sampai dia berhasil dan bisa beradaptasi dengan ruang lingkup pekerjaan nantinya. Saya sangat mengusahakan ini karena keberhasilannya adalah keberhasilan saya sebagai seseorang yang diassign untuk memimpin. Let's do it and grow together.
Jangan bersikap bossy, tapi ciptakan suasana kerja sama yang baik. Kita itu tim, bukan senior-junior. Jangan menyuruh-nyuruh dia untuk mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya menjadi bagian kita, tapi sama-sama belajar dan bertumbuh bersama. Ajak dia diskusi dan bertukar pikiran, dengarkan dan pertimbangkan ide yang disampaikan, jangan pernah merasa paling hebat dan benar. Jika dia mengalami kesulitan dan perlu bantuan kita, maka bantulah. Membantu disini bukan berarti kita dikte satu-satu, tetapi bagi tugas, buat kesepakatan dan bagaimana cara mencapai goal sesuai target. Berikan contoh dan instruksi, lalu biarkan dia mengerjakan sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru kita review dan beri koreksi jika memang ada yang perlu diperbaiki.
Selain itu, jangan mengkambinghitamkan atau menyuruh dia untuk maju ke bos jika terdapat kesalahan agar kita sebagai karyawan lama ada di posisi aman. Justru kita sebagai seseorang yang sudah lebih berpengalaman harus ambil tindakan yang tepat terlebih dahulu. Jika memang bersalah, akuilah. Tetapi jika tidak bersalah, jangan pernah takut untuk berargumen. Ini bukan bermaksud melindungi karyawan baru, tetapi jika memang dia melakukan kesalahan, katakanlah sejujurnya apa yang terjadi kepada bos.
Jangan pelit ilmu. Karyawan baru itu adalah salah satu sumber dan aset perusahaan yang sangat berharga. Mereka bisa menciptakan inovasi dan membawa perubahan yang baik ke depannya. Lihat potensinya, mereka bisa menjadi partner kerja kita yang baik untuk ke depannya. Beri apresiasi setiap ada kemajuan. Jangan gengsi dan malu untuk menceritakan kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan dahulu saat baru pertama kali bekerja, beri tahu solusinya dan apa yang seharusnya dilakukan, supaya dia bisa berproses dan belajar, agar tidak melakukan hal serupa nantinya.
In the end, ciptakan suasana kerja yang kooperatif dan kompetitif, bukan malah membuat karyawan baru itu takut sama kita.
5. Manajemen Proyek yang Baik dan Sesuai Target
Memangkas sekian persen waktu produksi dan development adalah sebuah pencapaian dalam sebuah perusahaan, karena dapat mempersingkat waktu pengerjaan, sehingga proyek dapat launching lebih awal. Namun, apakah itu sudah menjamin bahwa proyek tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa cacat produksi sedikitpun?
Memangkas sekian persen waktu produksi dan development adalah sebuah pencapaian dalam sebuah perusahaan, karena dapat mempersingkat waktu pengerjaan, sehingga proyek dapat launching lebih awal. Namun, apakah itu sudah menjamin bahwa proyek tersebut dapat berjalan dengan baik tanpa cacat produksi sedikitpun?
Kita perlu membiasakan diri untuk konsisten membuat timeline dan to do list, apa yang hendak dilakukan dan dicapai setiap harinya. Apa saja yang seharusnya dicapai pada esok hari, lalu pikirkan apa yang akan diperoleh jika tercapai atau memiliki progress naik, dan apa konsekuensinya jika tidak tercapai. Bagi waktu dalam 1 hari, tentukan akan menyelesaikan tugas berapa persen dari proyek. Perkirakan apa yang dibutuhkan untuk meraih target harian sehingga proyek yang sedang kita kembangkan tetap memiliki kualitas yang baik nantinya. Jangan melewatkan satu proses pun untuk menjamin kualitas proyek. Selalu sisihkan waktu beberapa hari (sesuai keperluan) untuk memastikan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan sebagaimana mestinya.
Bagaimana cara menyisihkan waktu itu?
Efektiflah dalam menggunakan waktu dari hari ke hari. Tetapkan prioritas terhadap pekerjaan yang lebih penting, gunakan waktu seproduktif mungkin. Jika memiliki waktu luang, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Lembur tidak selalu menjadi solusi yang baik untuk mengejar target, karena jika seseorang memiliki target harian dan tepat sasaran, tidak mungkin akan terlambat menyelesaikannya, segala sesuatunya sudah diperhitungkan dengan seksama. Kecuali jika ada masalah atau hambatan ketika dalam proses pengerjaan ya.
Bagaimana cara menyisihkan waktu itu?
Efektiflah dalam menggunakan waktu dari hari ke hari. Tetapkan prioritas terhadap pekerjaan yang lebih penting, gunakan waktu seproduktif mungkin. Jika memiliki waktu luang, manfaatkanlah sebaik-baiknya. Lembur tidak selalu menjadi solusi yang baik untuk mengejar target, karena jika seseorang memiliki target harian dan tepat sasaran, tidak mungkin akan terlambat menyelesaikannya, segala sesuatunya sudah diperhitungkan dengan seksama. Kecuali jika ada masalah atau hambatan ketika dalam proses pengerjaan ya.
6. Solusi Jika Melakukan Kesalahan yang Fatal
Ada pepatah "Lakukanlah banyak kesalahan dan belajarlah darinya, tanpa mengulang kesalahan tersebut dua kali."
Ada pepatah "Lakukanlah banyak kesalahan dan belajarlah darinya, tanpa mengulang kesalahan tersebut dua kali."
Di dunia perkuliahan, kita dituntut untuk menjadi seseorang yang bisa mempelajari dan memahami materi yang diberikan dosen dengan baik. Kita hanya diberikan materi, lalu belajar sesuai dengan materi yang telah diberikan tersebut, kemudian diuji dan dituntut untuk dapat nilai bagus.
Tetapi di dunia kerja, kita dituntut untuk menganalisis dan menciptakan inovasi atas proyek yang diberikan. Tidak hanya diharuskan untuk mempelajari materi, tetapi juga mengembangkan sesuatu dari materi yang sudah ada. Maka dari itu, jangan pernah takut gagal, karena kegagalan bukan untuk dihindari, melainkan untuk dipelajari dan diatasi sampai mencapai keberhasilan. Kalau kita melakukan kesalahan di saat pertama kalinya bekerja, itu sangat wajar. Justru carilah kesalahan sebanyak-banyaknya, lalu pelajari satu per satu dan jangan mengulanginya dua kali.
Tetapi di dunia kerja, kita dituntut untuk menganalisis dan menciptakan inovasi atas proyek yang diberikan. Tidak hanya diharuskan untuk mempelajari materi, tetapi juga mengembangkan sesuatu dari materi yang sudah ada. Maka dari itu, jangan pernah takut gagal, karena kegagalan bukan untuk dihindari, melainkan untuk dipelajari dan diatasi sampai mencapai keberhasilan. Kalau kita melakukan kesalahan di saat pertama kalinya bekerja, itu sangat wajar. Justru carilah kesalahan sebanyak-banyaknya, lalu pelajari satu per satu dan jangan mengulanginya dua kali.
Umumnya, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan di kantor, baik kesalahan ringan ataupun fatal. Jangan sesekali menghindari atau menutupi kesalahan tersebut, karena dengan demikian, kesalahanmu akan bertambah menjadi semakin fatal. Akuilah kesalahan itu, buat daftar apa yang menjadi akar permasalahan, kemudian minta masukan atau saran dari atasan apa yang seharusnya dilakukan, cari tahu dan belajar dari banyak kasus serupa, analisis dan buat daftar opsi solusi terbaik, lalu terapkan solusi yang paling relevan. Setelah itu, minta penilaian dari atasan atas apa yang sudah dilakukan dan dicapai. Setelah mendapat masukan, ulangi kembali cara yang sama secara konsisten dan jangan pernah berhenti untuk belajar. Jangan lupa untuk mengapresiasi diri setiap ada kemajuan ya. Karena seseorang yang benar-benar gagal adalah mereka yang memutuskan untuk menyerah dan berhenti belajar.
7. Waktu dan Kondisi yang Tepat Untuk Resign
Keputusan untuk resign harus dipikirkan matang-matang. Jika kamu ingin resign karena merasa bosan, jenuh, nggak betah, nggak cocok dengan atasan, banyak melakukan kesalahan, dibully teman sekantor, dan sebagainya, sebaiknya pikirkan dua kali sebelum memantapkan diri untuk resign. Karena pada kenyataannya, semua hal yang disebutkan di atas adalah hal yang amat sangat wajar dan mungkin hampir semua karyawan mengalami hal serupa di kantor. Jika hanya untuk menghindari masalah, alasan resign mungkin bukan yang terbaik. Bahkan tidak ada jaminan bahwa kamu akan mendapatkan kondisi yang lebih baik di kantor yang baru, bisa saja mengalami hal serupa atau bahkan lebih berat. Jangan jadikan diri menjadi loser, biasakan berjuang dulu sampai akhir. Urusan berhasil atau enggaknya itu tergantung dari seberapa besar usaha kita untuk belajar. Tetep semangat dan terus berusaha. Jangan menyerah.
Keputusan untuk resign harus dipikirkan matang-matang. Jika kamu ingin resign karena merasa bosan, jenuh, nggak betah, nggak cocok dengan atasan, banyak melakukan kesalahan, dibully teman sekantor, dan sebagainya, sebaiknya pikirkan dua kali sebelum memantapkan diri untuk resign. Karena pada kenyataannya, semua hal yang disebutkan di atas adalah hal yang amat sangat wajar dan mungkin hampir semua karyawan mengalami hal serupa di kantor. Jika hanya untuk menghindari masalah, alasan resign mungkin bukan yang terbaik. Bahkan tidak ada jaminan bahwa kamu akan mendapatkan kondisi yang lebih baik di kantor yang baru, bisa saja mengalami hal serupa atau bahkan lebih berat. Jangan jadikan diri menjadi loser, biasakan berjuang dulu sampai akhir. Urusan berhasil atau enggaknya itu tergantung dari seberapa besar usaha kita untuk belajar. Tetep semangat dan terus berusaha. Jangan menyerah.
Buatlah rencana dan goal dari pekerjaan yang harus dicapai, tantang diri sendiri untuk meraih goal tersebut. Melakukan kesalahan dan belajar darinya jauh lebih baik daripada kerja duduk-duduk lalu santai melakukan rutinitas pekerjaan yang monoton. Jangan salah, pekerjaan tanpa tantangan itu akan membuat kita stuck di dalam lingkaran zona nyaman dan semakin tertinggal.
Namun, keputusan resign tidak selamanya buruk. Resign menjadi sebuah keputusan yang tepat jika kita sudah mencapai target dan segudang prestasi di perusahaan lama, lalu perlu tantangan baru di perusahaan yang lebih besar dengan tanggung jawab yang lebih besar juga, atau sudah mempelajari proses bisnis dan memiliki prestasi di bidang tersebut lalu kemudian memutuskan untuk menjadi pengusaha yang inovatif. Bisa juga ketika mendapat tawaran dan peluang yang lebih baik dari perusahaan lain, dan sebagainya. Selain itu, resign juga jadi keputusan yang tepat jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target dan sudah meraih banyak prestasi, namun tidak dihargai dan tidak diapresiasi oleh atasan. Jangan pernah mengorbankan dirimu untuk terus bertahan dan bekerja keras tanpa mendapat apresiasi yang seimbang dari perusahaan. Tunjukkan kualitas dan performa kerja yang baik, maka sudah sewajarnya kalian mendapatkan benefit dan harga yang sepadan.
Menurut saya, tujuh hal di atas itu sangat penting untuk diketahui, selebihnya tentang etika berpakaian, sopan santun, ketepatan kehadiran, dan sebagainya itu sudah mudah dijumpai di artikel manapun. Saya hanya menuliskan poin-poin yang perlu untuk dipelajari sebagai karyawan baru, semuanya saya ambil berdasarkan pengalaman pribadi setelah bekerja selama 10 bulan ini. Setidaknya supaya tidak ada lagi yang menyesal karena memulai karier tanpa persiapan 7 poin diatas, padahal sebenarnya ini etika dasar.
Tapi nggak apa-apa, toh nggak ada kata terlambat untuk belajar, kan. Yang penting selama berkarier di sebuah perusahaan itu minimal kita harus bisa membawa inovasi yang baik bagi perusahaan, punya prestasi, improvisasi skill, dapat pengalaman dan pelajaran berharga. Semoga bermanfaat.
Tapi nggak apa-apa, toh nggak ada kata terlambat untuk belajar, kan. Yang penting selama berkarier di sebuah perusahaan itu minimal kita harus bisa membawa inovasi yang baik bagi perusahaan, punya prestasi, improvisasi skill, dapat pengalaman dan pelajaran berharga. Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Posts (Atom)